Visi Indonesia 2045 itu ada di tangan kalian pemuda
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, mengajak semua Pemuda Muslim untuk menghadapi tantangan global, salah satunya adalah revolusi industri 4.0 sekaligus menjaga persatuan Indonesia sebagai negara pluralis.

"Kita tidak bisa menghindari revolusi industri 4.0, kita harus menguasai kecanggihan teknologi," ujarnya saat menutup Rakernas Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI), di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Minggu. 

Penguasaan teknologi informasi adalah salah satu jalan untuk mencapai visi Indonesia tahun 2045 dan di usia 100 tahun kemerdekaan itu, Indonesia bercita-cita untuk menjadi lima besar negara di dunia. 

Untuk mencapai tujuan bersama itu, dibutuhkan sinergi antara pemuda Masjid dengan tokoh intelektual muslim Indonesia, katanya. 

Syafruddin yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini, mengatakan, dirinya menjembatani generasi muda Muslim dengan tokoh intelektual Muslim Indonesia, seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Perjalanan menuju visi besar Indonesia itu, juga harus ditata dengan baik mulai dari sekarang. "Visi Indonesia 2045 itu ada di tangan kalian pemuda, bukan lagi di tangan saya," tambah Syafruddin dalam keterangan resminya.

Tak lupa, mantan Wakapolri ini juga mengajak seluruh pemuda masjid di Indonesia untuk menjaga kerukunan dan persatuan NKRI. Apalagi, Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku bangsa, budaya, dan agama.

Menurutnya kemajuan peradaban Islam di dunia, terutama di Indonesia, harus sejalan dengan adat istiadat ketimuran. "Kita jaga bangsa yang plural ini. Kita jaga keseimbangan itu semua untuk menyongsong visi Indonesia 2045," pungkasnya.

Acara tersebut  dihadiri pula dr. Gamal Albinsaid sebagai narasumber Rakernas, Dewan Pendiri JPRMI Otong Somantri, dan pengurus JPRMI lainnya. 

Baca juga: DMI tidak berkewenangan atur kampanye di masjid
Baca juga: Arab Saudi akan bantu bangun masjid di Palu-Donggala



 

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019