Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Jerry Massie berpendapat calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto inkonsisten dalam pemberantasan kasus korupsi lantaran calon legislatifnya terindikasikan pernah terlibat kasus korupsi.
 
"Mana mungkin membasmi korupsi sedangkan anak buahnya pernah terlibat korupsi dan menjadi caleg ini sungguh irasional," kata Jerry, menanggapi pernyataan Prabowo Subianto dalam Debat Capres, di Jakarta, Kamis malam.
 
Ia menyayangkan Prabowo masih meragukan data dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebutkan caleg Partai Gerindra bekas napi korupsi.
 
"Sebetulnya dia (Prabowo) jangan membantah tudingan ini. Kan secara evindensi atau bukti ada. Jadi bukan hoaks," kata peneliti IPI ini.
 
Soal pernyataan Prabowo akan memasukkan kadernya yang terlibat kasus korupsi, kata Jerry, itu hanya "lips service" saja.
 
"Masak Prabowo tidak tahu, apakah dia pura-pura tak tahu anggotanya pernah terlibat korupsi. Partai kita (Gerindra) anti korupsi, ini saya nilai kesalahan fatal. Setidaknya dia mengatakan kalau sudah terlanjur maka kami akan benahi segala kekurangan dan kelemahan," katanya.
 
Secara garis besar, Jerry memberikan acungan jempol kepada kedua pasangan calon karena mampu bersikap sportif selama debat capres-cawapres berlangsung.
 
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengkritik sejumlah calon legistlatif (caleg) yang merupakan bekas narapidana kasus korupsi dari Partai Gerindra.
 
"Kita tahu korupsi kejahatan luar biasa bahkan Pak pPabowo mengatakan korupsi stadium empat, meski saya tidak setuju, tapimenurut ICW (Indonesia Corruption Watch), ini menurut ICW loh, partai yang bapak pimpin mencalonkan caleg paling banyak korupsi, berarti nama caleg ini Pak Prabowo yang tanda tangan," kata Jokowi di gedung Bidakara Jakarta, Kamis.
 
Jokowi melontarkan pertanyaan bebas dalam sesi debat pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 yang mengangkat tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme.
 
"Saya sendiri belum dapat informasi itu dan benar-benar itu subjektif, saya tidak setuju, saya seleksi caleg-caleg tersbut kalau ada bukti silakan laporkan ke kami," jawab Prabowo.
 
Menurut Prabowo memang ada politikus yang dituduh melakukan korupsi namun korupsi itu juga dilakukan oleh rekan-rekanya yang lain.
 
"Begini tuiduhan-tuduhan korupsi itu ya seperti menerima THR (Tunjangan Hari Raya) seluruh DPRD-nya tapi kalau sekarang kita cek di Kejaksaan, lihat berapa orang yang sudah menunggu masuk KPK atau sudah ada di dalam penjara," ungkap Prabowo.
 
Ia pun meminta agar jangan sampai ada tuduhan kepada Partai Gerindra sebagai partai yang mendukung korupsi.
 
"Jangan menuduh partai kita masing-masing, saya jamin Gerindra membasmi sampai ke akar-akarnya, kalau ada anggota Gerindra yang korupsi, saya sendiri yang akan masukkan ke penjara!" tegas Prabowo.
 
Calon presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno pun tidak menambahkan apapun untuk menjawab pertanyaan Jokowi itu.
 
"Cukup, pokoknya kita antikorupsi," kata Prabowo yang menyulut dukungan massa pendukungnya.

Baca juga: Jokowi kritik caleg mantan napi korupsi di Gerindra

Baca juga: Prabowo Dalam Debat Singgung Besaran Gaji Gubernur di Indonesia, Ini Cek Faktanya

Baca juga: Jokowi sebut beda pendapat di kabinet adalah dinamika

 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019