Usaha mikro perempuan dapat menyelamatkan Indonesia saat mengalami krisis ekonomi 1998
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan perjuangan para perempuan di masa lampau masih relevan dilakukan dalam konteks masa kini. 

"Saat ini, perempuan masih kerap mengalami tindak kekerasan dan kesenjangan dalam mengakses, mengelola dan memperoleh manfaat pembangunan," kata Yohana saat rangkaian peringatan Hari Ibu di Bandung, Minggu (16/12) berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Yohana mengatakan peringatan Hari Ibu telah memasuki tahun ke-90, suatu usia yang cukup panjang bagi perempuan Indonesia untuk memperjuangkan hak-haknya, yaitu bebas dari segala bentuk diskriminasi dan ketidakadilan.

Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, khususnya usaha mikro dan kecil terbukti mampu menyelamatkan nasib perekonomian bangsa.

"Namun, para perempuan pelaku usaha mikro dan kecil masih mengalami keterbatasan dalam menjalankan usaha untuk mengakses program-program peningkatan ekonomi, baik yang bersumber dari pemerintah maupun swasta," jelasnya.

Padahal, pemberdayaan ekonomi perempuan akan dapat meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga yang hanya dapat diwujudkan melalui sinergi peran antara perempuan dan laki-laki untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa.

"Sekitar, 60 persen usaha mikro dan kecil dikelola kelompok perempuan dan dapat menyelamatkan Indonesia saat mengalami krisis ekonomi 1998," tuturnya.  

Baca juga: Ibu Negara ziarahi tiga makam istri mantan wapres
Baca juga: Menteri PPPA sebut perempuan mampu jadi motor perubahan

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018