Pemerintah terus meningkatkan pembangunan infrastruktur dan aksesibilitas pariwisata nasional yang tersebar dari wilayah barat hingga timur Indonesia.
Jakarta (ANTARA News) - Devisa dari sektor pariwisata selama empat tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2017 tercatat sebesar 15 miliar dolar AS atau setara dengan Rp220 triliun (kurs Rp14.600), meningkat 14 persen dari tahun 2014 sebesar 13,568 miliar dolar AS.

Dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa dari tahun ke tahun sektor pariwisata terus menjadi andalan pemerintah dalam memberikan kontribusi positif untuk menggerakkan perekonomian nasional, terutama ekonomi lokal dan penerimaan devisa.

Menurut data Kantor Staf Presiden, devisa pariwisata melonjak signifikan dari tahun 2014 sebesar 13,568 miliar dolar menjadi 15 miliar dolar AS pada pada tahun 2017.

Dalam rangka mendorong daya saing dan menjadikan pariwisata sebagai sumber utama devisa, Pemerintah terus meningkatkan pembangunan infrastruktur dan aksesibilitas pariwisata nasional yang tersebar dari wilayah barat hingga timur Indonesia. 

Upaya ini sudah menghasilkan peningkatan daya saing pariwisata Indonesia, menurut  ukuran standar internasional.

Menurut World Economic Forum, Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia meningkat dari indeks 70 di tahun 2013 menjadi indeks 42 di tahun 2017.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Konvensi Nasional Humas 4.0, Senin (10/12) mengatakan keinginannya untuk terus meningkatkan prestasi pariwisata Indonesia. 

"Kita ingin mendatangkan wisatawan yang banyak dari mancanegara. Untuk itu kita perbaiki fasilitas infrastruktur. Runway diperpanjang, terminal diperbaiki, jalur transportasi diperbaiki, hotel dan lainnya kita siapkan," kata Presiden.

Baca juga: Gubernur BI ungkap strategi pariwisata, hasilkan devisa 28 miliar dolar
Baca juga: Pariwisata diyakini mampu perkuat cadangan devisa
Baca juga: Menpar: pariwisata diproyeksi penghasil devisa terbesar 2019

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018