Jakarta (ANTARA News) - Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat kini mengejar 12 pelaku pengeroyokan Diskotek Bandara Daan Mogot Jakarta Barat yang telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Mereka dengan pelaku tertangkap berkelompok sekitar 15 orang, kemudian melakukan penganiayaan dan sekarang melakukan pembunuhan di diskotek, masih ada teman-temannya yang masih kami kejar," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edi Suranta Sitepu di Jakarta, Selasa.

Tim pimpinannya sedang memburu 12 pelaku yakni berinisial LU (30), LE (40), W (20), U (20), MJ (23), JM (28), MX (32), I (29), V (24), J (22), E (37) l (20). 

Adapun yang telah ditangkap menurut AKBP Edi adalah Yeremias Waang alias Berto (36), yang bekerja sebagai penjaga lahan parkir Diskotek Bandara beberapa waktu sebelumnya dan ditangkap di Jakarta.

Sedangkan dua lainnya yang ditangkap merupakan otak pengeroyokan dalam bentrok yakni Frengky Danger Manu alias Frengky alias Engky (25) beserta Julius Umbu Ngailu alias Bobi (38), di Dusun Samhin, Desa Padang Baru, Pangkalan Baru, Pangkalpinang, Bangka Belitung, Minggu (19/11).

Bobi dalam pemeriksaannya diketahui melakukan pemukulan dengan tangan kosong, sementara Hengki melakukan penusukan kepada enam korban.

Jumlah DPO bertambah dari keterangan tambahan oleh Engki dan Bobi setelah dilumpuhkan aparat kepolisian.

"Tiga tersangka ini sudah kami tahan dan dilakukan pemeriksaan secara intensif, dan sisanya kami akan melakukan pengejaran," tegas AKBP Edi.

Sementara, Kanit Kriminal Umum Polres Metri Jakarta Barat AKP Rulian Syauri  menambahkan, para pelaku tersebut telah menyebar ke beberapa lokasi ke seluruh Indonesia.

"Empat hari setelah kejadian mereka kabur ke beberapa tempat di Indonesia, termasuk Bangka Belitung," terang dia.

Sebelumnya, Kepala Polsek Kebon Jeruk Jakarta Barat Komisaris Polisi Marbun mengungkapkan keributan yang terjadi di Diskotek Bandara Daan Mogot pada Rabu (17/10) dini hari.

Keributan di Diskotek Bandara disebabkan kesalahpahaman antar dua kelompok saat sedang mabuk karena minuman keras.

Sewaktu berjoget, kelompok yang terlibat keributan tersebut saling senggol, sehingga memicu adu mulut. Merasa tidak terima, kedua kelompok sejumlah 20 orang saling menantang untuk berkelahi di luar diskotek sekitar pukul 02.30 WIB.

Insiden tersebut menyebabkan dua korban tewas yakni HS di lokasi kejadian dan LS di Rumah Sakit Royal Trauma.

Adanya korban tewas dari pihak ormas tersebut menarik perhatian ratusan anggota ormas lainnya, sehingga mereka membuat acara tabur bunga di tempat kejadian perkara di Diskotek Bandara.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018