Dukungan pemangku adat eks marga Melayu, Epil, Telukkijing, Sungaikeruh, Lawangwetan, Muarapunjung, Supat, Dawas, Babatsupat, Banyuasin, Pinggap, Bayat, Tungkalulu, dan Lalan sangat diharapkan sehingga pelestarian budaya-adat istiadat berjalan baik
Musi Banyuasin, Sumsel,  (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan meminta pemangku adat dari bebeapa eks marga yang ada di daerah berjuluk "Bumi Serasan Sekate" itu untuk membantu menjalankan sejumlah program pelestarian budaya dan adat istiadat.

"Dukungan pemangku adat eks marga Melayu, Epil, Telukkijing, Sungaikeruh, Lawangwetan, Muarapunjung, Supat, Dawas, Babatsupat, Banyuasin, Pinggap, Bayat, Tungkalulu, dan eks marga Lalan sangat diharapkan sehingga seluruh program pelestarian budaya dan adat istiadat berjalan dengan baik," kata Wakil Bupati Musi Banyuasin Benny Hernedi, di Sekayu, Senin.
 

Menurut dia, untuk mendapat dukungan dari pemangku adat tersebut, pihaknya berupaya menjalin hubungan baik dengan rutin menggelar rapat tahunan bersama jajaran Pemkab Muba.

"Rapat tahunan itu rutin dilakukan selain untuk mempererat tali silaturahim antara pemerintah kabupaten dengan pemangku adat yang telah terjalin dengan baik selama ini, juga untuk mengevaluasi pelaksanaan program pelestarian budaya dan adat istiadat," katanya.

Dia mengatakan melalui pertemuan rutin, diharapkan dapat diperoleh masukan dari masyarakat yang bisa dijadikan bahan untuk melakukan perbaikan dan langkah-langkah pelestarian budaya dan adat istiadat.

Selain itu, diharapkan pula dapat diperoleh informasi yang bisa menjadi bahan pendukung untuk menyusun buku adat istiadat dan menyiapkan program lanjutan.

"Melalui upaya tersebut diharapkan budaya dan adat istiadat yang ada di kabupaten ini tetap bisa dipertahankan dan menjadi kebanggaan masyarakat," ujar Beni.

Baca juga: Kain tenun Musi Banyuasin diminati Ibu Negara Serbia
Baca juga: Karya Bakti Pramuka Sumatera-Jawa di Musi Banyuasin
Baca juga: Budaya Tradisional Sumsel Terancam Punah

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018