Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi pusat pertokoan Cahaya Bumi Selamat atau Pasar Batuah Martapura, Kalimantan Selatan, serta membeli manik-manik dan tas tangan khas Kalimantan.
     
Buah tangan tersebut yang akan diberikan kepada istrinya Nur Asia dengan harga Rp250 ribu, namun dibayarnya Rp500 ribu. 
   
“Jangan kebanyakan diskonnya, nanti rugi. Manik-manik ini saya belikan khusus untuk istri tercinta Nur Asia,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Sabtu.
     
"Oleh-oleh" tersebut dibelinya sebelum meninggalkan Pasar Batuah untuk Shalat Zuhur di Masjid Al Karomah Martapura.
     
Pasar Batuah adalah salah satu pusat pertokoan  yang menjadi magnet para wisatawan asing dan lokal untuk membeli perhiasan atau pernak-pernik batu mulia di Martapura. 
     
Sekitar 15 menit Sandiaga menyapa pendukungnya yang sudah menunggu di depan toko Permata Pancar Indah Putera. Pasangan capres Prabowo Subianto ditemani pengurus organisasi pengusaha di Kalsel, diantaranya Kadin Kalsel dan HIPMI. 
     
"Di sini adalah pusat  penghasil berlian terbesar dunia produksinya 25.093 ton pertahun. Seharusnya ini adalah sumber kekuatan penghasilan yang samgat menjanjikan untuk tidak hanya memakmurkan masyarakat Kalsel,  tapi juga Indonesia,” kata Sandiaga.
     
Dia berjanji, jika dirinya bersama Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden dan wakil presiden 2019, fokus pada pembangunan ekonomi dan menjadikan sentra - sentra UMKM sebagai denyut ekonomi masyarakat. Termasuk juga melakukan revitalisasi pasar. 
     
"Saya akan menjadikan pasar ini seperti grand Bazaar di Turki, Insya Allah. Pedagang mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat. Tahun 2019, pesan kami jelas, yakni perubahan ekonomi,” kata Sandiaga. 

Baca juga: Sandiaga: survei internal kita terus menanjak
Baca juga: Sandiaga Uno berziarah ke makam Guru Ijai
Baca juga: Sandiaga : Waspada "genderuwo" ekonomi yang mengerogoti Indonesia
Baca juga: Sandiaga soroti naiknya harga kencur

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018