Cibinong, Jawa Barat (ANTARA News) - Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito meresminkan kantor Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) yang nantinya akan membawahi tiga wilayah antaranya Kota-Kabupaten Bogor, Kota Depok.

"Pengawasan ini memang perlu di mana secara cakupan cukup besar, dan di sini terdapat banyak usaha maupun perusahaan yang berhubungan dengan kimia yang pantas untuk diawasi secara berkala," kata Penny, di Desa Puspasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Menurut dia, ketiga wilayah ini memiliki kasus yang berbeda-beda, seperti halnya di Kabupaten-Kota Bogor lebih kepada jajanan anak-anak dengan bahan pengawet dan penggunaan kimia secara berlebihan.

Namun lain halnya dengan Kota Depok yang di mana lebih menghalalkan segala cara agar produk makanan (jajanan), kosmetik hingga jamu tradisional banyak pemalsuan.

 Untuk mengetahui permasalahan tersebut tentu ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Itu antaranya pemetaan area, konflik sosial, dan kemudian masalah (observasi) secara menyeluruh.

"Nantinya bila sudah ada masalah, maka akan langsung melakukan kajian dengan penindakaan, tetapi harus melalui pengambilan sample untuk di test kadar kimianya," katanya.

Dengan adanya Loka POM tentunya dapat menunjang kebutuhan masyarakat dalam memberikan informasi atau pelaporan bilamana menemukan kesalahan terkait produk berbahaya.

Ia menambahkan, dalam hal ini sudah sesuai ketentuan Intruksi Presiden (Inpres) No.3 Tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat Dan Makanan dimanfaatkan dengan positif oleh BPOM untuk semakin meningkatkan kinerja pengawasannya secara lebih efektif lagi, bersama Kementrian Negara, lembaga dan daerah.

"Tapi pada kinerjanya juga melibatkan pemerintah daerah, BNN, Dinas Kesehatan maupun penegak hukum. Sinergisitas tersebut tidak hanya berupa penindakan tetapi memberikan edukasi masyarakat tentang bahaya kimia terhadap produk," katanya.

Dan pada 2016 sudah terdapat 33 Loka POM tingkat provinsi. Namun pada saat ini BPOM melakukan penambahan hingga mencapai 40 Loka POM tingkat Kota-Kabupaten. Itu memang dirasa belum cukup, di mana perkembangan industri terus tinggi.

Oleh sebab itu, maka akan terus bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membuka Loka POM agar ada pengawasan dan pengendalian bahan kimia yang terkandung di Makanan, Kosmetik, Jamu, maupun lain sebagainya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Tri Wahyu Harini mengatakan pentingnya Loka POM pada daerah setempat memang sudah lama. Itu dikarenakan banyaknya bahan makanan maupun produk lainnya yang sering kali menggunakan unsur kimia secara berlebihan.

Dengan adanya hal tersebut tentunya menaruh harapan, di mana dapat sebagai ujung tombak pengawasan maupun pengendalian agar oknum pelaku yang menggunakan unsur kimia secara berlebihan dapat ditindak tegas.

Baca juga: BPOM terus lakukan pengawasan penjualan kosmetik daring
Baca juga: Kepala BPOM dorong industri farmasi tingkatkan aksesibilitas obat bagi masyarakat Palestina

 

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018