Jakarta (ANTARA News) - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno mendapat pesan dari Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur, Salahuddin Wahid atau Gus Solah di Hari Santri Nasional, Senin.
     
"Gus Solah mengingatkan agar di Hari Santri Nasional ini, kita perkuat komitmen untuk menjadikan santri sebagai lokomotif pembangunan kita ke depan. Terutama pembangunan ekonomi," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
     
Santri ini luar biasa karena pengetahuan agamanya sangat baik dan juga kalau diberikan pengetahuan tentang perniagaan dan tentang kewirausahaan akan luar biasa dampaknya bagi kemajuan, bukan hanya ekonomi, tapi pembangunan bangsa secara keseluruhan.
     
Dia menjelaskan diskusinya dengan Prabowo dan Gus Solah lebih banyak menyentuh  ekonomi. Seperti bagaimana  santri ke depan bisa dikuatkan selain dari ilmu yang mereka tekuni.
     
Jadi selain menekuni bidang agama,  ada juga ilmu-ilmu kewirausahaan atau ilmu entrepreneurship sehingga santri itu bisa mandiri. 
     
"Sembilan dari sepuluh pintu rejeki melalui jalur  perniagaan. Sehingga pengetahuan perniagaan dan kewirausahaan harus  dikembangkan di dunia pesantren, sehingga mereka  juga berperan aktif di dalam bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi," kata cawapres yang diusung oleh Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.
   
"Diharapkan ketika para santri ini selesai dari pondok pesantren, mempunyai kemampuan  bukan mencari pekerjaan  tapi menciptakan lapangan kerja," katanya.
   
Prabowo dan Sandiaga juga menyempatkan diri berziarah ke makam Hadratusyech KH Hasyim Ashari, KH Wachid Hasyim dan KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Prabowo-Sandiaga disambut Gus Solah di Pondok Pesantren Tebuireng
Baca juga: Prabowo-Sandiaga napak tilas resolusi jihad di Jatim
Baca juga: Sandiaga: Lindungi lapangan kerja untuk putra putri Bangsa Indonesia

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018