Jakarta (ANTARA News) - Program CSR PT Astra International Tbk menargetkan 300 desa sejahtera pada 2018 di 100 kabupaten seluruh Indonesia.

"Kami menargetkan pada 2018 ini ada 300 desa sejahtera yang saat ini sedang kami kembangkan di 100 Kabupaten," kata Corporate Comunication PT Astra International Boy Kelana Soebroto di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis.

Desa berseri tersebut sama dengan program Kampung Berseri Astra yang salah satunya di Pulau Pramuka yang mengacu pada empat pilar kontribusi sosial berkelanjutan yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan dengan skala yang lebih besar.

Baca juga: Astra Financial prioritaskan pendidikan sebagai sasaran CSR

Di Kepulauan Seribu sendiri, Astra menggelar "aksi hijau" sekaligus meninjau Kampung Berseri asuhannya sejak 2015 di Pulau Pramuka yang merupakan satu dari 77 Kampung Berseri Astra yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia bersama para peserta dari media dan penulis blog.

Dalam "aksi hijau" tersebut, Astra mengajak peserta untuk menjelajahi sekaligus mempelajari berbagai aktivitas ramah lingkungan, seperti mengamati cara kerja biodigester, sumur resapan, urban farming, membuat ecobrick, hingga menanam 500 pohon mangrove serta terumbu karang sebagai upaya untuk mencegah abrasi dan kerusakan ekosistem laut.

Baca juga: Phinisi Bagi Negeri, cara Toyota Astra Motor lestarikan terumbu karang

"Seluruh kegiatan yang ada di Kampung Berseri Astra Pulau Pramuka ini menitikberatkan pada bidang lingkungan, karena sampah menjadi persoalan yang sangat besar di kehidupan masyarakat pulau dari dulu hingga sekarang. Jadi perlu berbagai cara inovatif untuk menyikapinya," ujar Boy.

Adalah Mahariah, seorang guru sekolah dasar berusia 49 tahun kelahiran Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, tokoh masyarakat yang berpengaruh dan dipercaya dapat mendorong warga lainnya untuk mengatasi berbagai persoalan sampah dan masalah lingkungan, ekonomi, dan sosial lainnya.

Baca juga: Astra serahkan 1.500 pasang sepatu untuk anak-anak Sumba Barat

Sejak 15 tahun lalu, Mahariah bersama tim kecilnya mengembangkan program ekowisata, yaitu program pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengedepankan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta pendidikan.

Seiring dengan kegiatan positif Mahariah dan kelompoknya, Astra memfasilitasi berbagai kegiatan pembinaan yang mengacu pada empat pilar kontribusi sosial yang berkelanjutan, yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan yang kemudian dicanangkan menjadi Kampung Berseri Astra Pulau Pramuka pada tahun 2015.

Pelatihan kader

Pada bidang kesehatan, terdapat pelatihan kader posyandu dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat.

Pada bidang pendidikan, diberikan pendampingan sekolah adiwiyata, pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan memanfaatkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang ada, serta pemberian beasiswa untuk anak-anak tingkat SD, SMP dan SMA.

Kemudian pada bidang kewirausahaan dilakukan pembinaan UMKM dengan salah satu produk unggulan keripik sukun.

Pada bidang lingkungan, kegiatan berfokus pada pengolahan sampah dan ketersediaan air bersih.

Kegiatan yang dilakukan antara lain pengelolaan bank sampah, pengumpulan sampah organik yang dimasukkan ke dalam alat biodigester, sehingga menghasilkan biogas untuk keperluan memasak, pemanfaatan ulang botol plastik agar menjadi bata ramah lingkungan (ecobrick), pembuatan karya seni dari limbah styrofoam, serta penampungan air hujan dan pertanian sayur organik yang dapat dilakukan di halaman rumah.

Baca juga: Rayakan HUT Astra, ACC berikan pengobatan gratis di Banda Aceh

"Harapannya dengan kerja keras dan ketulusan hati, suatu hari nanti Mahariah dan masyarakat Pulau Pramuka dapat mewujudkan secara nyata tagline yang selalu dikobarkan: Pulauku Nol Sampah," ucap dia menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018