Lhokseumawe, (ANTARA News) - Data angka kemiskinan sangat penting dan diperlukan dalam upaya mengatasi kemiskinan di daerah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Yos Yudi Elvin, pada acara seminar Hari Statistik Nasional (HSN), yang berlangsung aula gedung BI Lhokseumawe, Selasa, menyatakan data yang akurat sangat penting untuk merefleksi berbagai indikator terhadap angka kemiskinan.

Seminar dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Yufrizal dengan tema "Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Dalam Rangka Pengentasan di Kota Lhokseumawe 2018".

Kepala BPS Kota Lhokseumawe itu mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 di Kota Lhokseumawe terdapat 24.400 orang miskin pada 5.000 rumah tangga. Artinya, jumlah persentase penduduk miskin sebesar 12.32 persen.

Pada kesempatan itu, Yudi Yos Elvin banyak menjelaskan tentang indikator data kemiskinan, mulai dari angka konsumsi bahan pokok hingga tingkat konsumsi rokok.

Sementara itu, Rektor Unimal Prof. Apridar yang juga menjadi pembicara pada seminar tersebut, menyinggung bahwa pengentasan kemiskinan bukan hanya menjadi tangung jawab pemerintah daerah semata. Akan tetapi menjadi tanggung jawab semua, termasuk dengan dunia kampus.

Program pertumbuhan ekonomi harus terus selalu diciptakan untuk memunculkan pusaran ekonomi baru. Apridar beralasan, dengan adanya pertumbuhan ekonomi baru tersebut, akan terbuka peluang kerja dan usaha sehingga akan mengurangi angka kemiskinan, jelasnya.

Seminar yang juga dihadiri oleh instansi pemerintah daerah, instansi vertikal, TNI, perbankan dan juga pengusaha lokal tersebut, juga menghadirkan pemateri dari Pemkot Lhokseumawe yang disampaikan oleh Sekdako Lhokseumawe Bukhari dan dari TNI yang disampaikan oleh Kasrem 011 Lilawangsa.*

Baca juga: Mendes PDTT perkirakan angka kemiskinan di desa lebih kecil

Baca juga: Teluk Wondama susun rencana aksi tekan kemiskinan


 

Pewarta: Mukhlis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018