Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Malaysia dalam menyelenggarakan pemilu yang demokratis, dan pergantian kepemimpinan nasional secara aman dan damai tanpa ada perpecahan.

"Itu menujukan bahwa negara yang mayoritas Muslim, khususnya Melayu, bisa menjadi contoh dalam berdemokrasi. Tetap damai, dinamis, Tanpa ada pertumpahan darah," kata Wakil Ketua MPT Hidayat Nur Wahid dalam siaran pers yang diterima Antara, Jakarta Selasa (6/8).

Wakil ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang didampingi anggota MPR unsur DPD RI asal Yogyakarta, Cholid Mahmud melakukan kunjungan ke parlemen Malaysia  di Kuala Lumpur pada Senin (5/8/2018).

HNW dan rombongan diterima Yang Dipertuan parlemen Malaysia Dato Mohammad Ariff, Timbalan Yang dipertua Parlemen Malaysia Dato Mohd Rashid Hasnon, dan anggota Parlemen Malaysia Nurul Izzah.

Hidayat berharap bisa bekerjasama dengan parlemen Malaysia yang dipimpin Pakatan Harapan untuk menguatkan praktek demokrasi di negeri mayoritas Muslim, juga membantu memberikan solusi bagi permasalahan di Kawasan Asia Tenggara.

HNW mendorong agar parlemen Malaysia turut berpartisipasi secara kuat terhadap masalah-masalah yang dihadapi umat khususnya di Asia Tenggara. Seperti menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya dan membantu bangsa Moro di Mindanao, Filipina Selatan.

"Kita, parlemen Malaysia dan Indonesia, harus berpartisipasi membantu bangsa Moro di Mindanao, agar otonomi khusus yang baru saja mereka dapatkan, akan sepenuhnya menjadi solusi untuk keadilan, kesejahteraan, dan kemajuan  masyarakat di Mindanao yang menguatkan kesatuan Flipina dan menghadirkan keamanan bagi Filipina dan negara-negara tetangganya. Karena dengan sukses sebagai kawasan berotonomi khusus, diharapkan Mindanao tak lagi bisa dijadikn sebagai basis atau tempat aktifitas terorisme ISIS, sebagaimana pernah terjadi belakangan ini.” Hidayat.

Disamping itu HNW juga menyinggung masalah maraknya penyelundupan narkoba dari Malaysia yang menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan, dan Malaysia sebagai Negara Transit. HNW berharap parlemen Malaysia bisa membuat aturan perundangan unt mencegah masuknya narkoba ke Indonesia melalui kawasan Malaysia, dengan memberlakukan hukuman mati, sebagaimana diberlakukan kepada siapapun yang menyelundupkan narkoba ke Malaysia. 

HNW juga berharap dengan banyaknya WNI yang bekerja dan bermukim di Malaysia bisa menjadi alat pemersatu dan mempererat hubungan kedua negara dan saling menghormati serta menghargai antara pemberi kerja dan penerima kerja. sesuai dengan slogan Dewan Rakyat Malaysia: "Bersekutu Bertambah Mutu". Dan diharapkan agar Parlemen Malaysia turut berperan untuk bisa tercapainya tujuan mulia.

Yang Dipertua Dewan Rakyat dalam sambutannya, mengapresiasi kunjungan Wakil Ketua MPR RI beserta rombongan dan berharap bisa menjalin kerjasama dengan MPR. Parlemen Malaysia saat ini baru saja melalui masa transisi, dan sedang mencoba melakukan perubahan di berbagai aspek. Dato Mohammad Ariff mengakui,

"Kami perlu banyak belajar dari Indonesia tentang keberagaman dan persatuan, dengan jumlah penduduk yang banyak, beragama suku dan bahasa, namun mampu hidup berdampingan, dan bisa berkali-kali menyelenggsarakan pemilu dan pilkada dengan demokratis, aman dan damai," kata Dato Mohammad.

Yang Dipertua setuju bahwa Negara Malaysia dan Indonesia harus aktif dan turut serta dalam mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara. Ia berharap diplomasi parlemen seperti itu terus dilakukan agar parlemen dapat memberikan kontribusi yang positif.

Selain bertemu yang Dipertua Dewan Rakyat, rombongan HNW juga bertemu dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Malaysia.

Pewarta: Jaka Sugianta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018