Palembang (ANTARA News) - Tujuh terduga teroris ditangkap personel Detasemen Khusus Anti Teror 88 Kepolisian Indonesia dibantu Satuan Tugas Anti Teror Polda Sumatra Selatan, di Palembang dan Kabupaten Banyuasin, pada pukul 17.00 hingga 20.30 WIB Rabu (18/7).

Kepala Polda Sumatera Selatan, Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara, di Palembang, Kamis, mengatakan, para terduga teroris ini diindikasi bagian jaringan asshourt khilafah dan berkorelasi dengan ISIS.

"Ada tujuh orang dan saya cek mereka ini jamaah Asshourt Khilafah," kata dia.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui tugas mereka ini tidak begitu progresif.

"Mereka berbaiat kepada ISIS. Makanya untuk mencegah adanya gangguan-gangguan, Densus 88 melakukan pengamanan, penyelidikan dan kalau cukup unsurnya baru dilakukan penyidikan. Jadi ini upaya kita menciptakan Asian Games lebih aman, kondusif," kata dia.

Selain ketujuh orang itu, polisi juga menyita barang bukti berupa paralon, buku-buku tentang jihad dan sebagainya.

"Kami masih melakukan penyelidikan, jangan dikesankan bahwa wilayah kita basis teroris. Mereka ini memang diamankan di Banyuasin dan Palembang. Sekarang mereka masih diperiksa, nanti akan didalami lagi," kata dia.

Ia tidak membantah bahwa ketujuh terduga teroris ini juga bagian Abu Husnah yang ada di Solo.

"Karena mereka ini diduga kiblat nya ke sana (Abu Husnah). Tapi mereka ini juga bagian dari Lampung, sebab ada satu orang terduga teroris berusia 21 tahun yang ditangkap ini merupakan anak terduga teroris JAD yang sebelumnya ditangkap di Lampung," ujar dia.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018