Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) David Wijayatno mengatakan Tol Solo Ngawi segmen Kartasura-Sragen akan beroperasi total pada Selasa (17/7), termasuk pemberlakuan tarifnya.

Pengguna sudah bisa melalui jalan tol sepanjang 36 km itu setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Minggu di Gerbang Tol (GT) Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

"Mulai sore ini, masyarakat bisa menikmati kembali Jalan Tol Solo-Ngawi. Namun mulai Selasa, 17 Juli 2018 pukul 00.00 WIB sudah diberlakukan tarif," kata David.

Jalan Tol Solo-Ngawi menerapkan transaksi nontunai, sehingga pengguna jalan yang akan melakukan transaksi tol harus mempersiapkan uang elektronik dengan kecukupan saldo.

Kementerian PUPR telah menetapkan golongan jenis kendaraan bermotor dan besaran tarif tol pada jalan Tol Segmen Kartasura-Sragen melalui Surat Keputusan Menteri No 388/KPTS/M/2018 tanggal 8 Juni 2018.

Berdasarkan SK Menteri PUPR tersebut, penetapan golongan kendaraan bermotor dan besaran tarif tol yang akan berlaku 17 Juli 2018 mulai pukul 00.00 WIB bagi kendaraan golongan I dari Kartasura menuju Sragen adalah Rp35.000.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur jalan tol juga harus berdampak pada pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar kawasan tol.

"Saya titip jalan tol bukan hanya memperlancar barang, jasa, dan orang, menurunkan biaya logistik. Tadi sudah disinggung oleh Menteri PU mengenai rest area, jangan sampai titik yang ada kegiatan ekonomi diisi merek, brand asing, namun diisi dengan makanan dan kerajinan lokal," kata Jokowi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, yang hadir dalam peresmian mengatakan bahwa Jalan Tol Solo-Ngawi yang dibangun dengan nilai invetasi Rp13,4 triliun ini memiliki keunikan karena bersinergi dengan moda transportasi kereta bandara.

"Di belakang dari Kadipiro-Purwodadi hingga Bandara Adi Soemarmo, yang ada crane merupakan jalur kereta api ke bandara yang sudah mulai dikerjakan," kata Basuki.

Ada pun PT Jasamarga Solo Ngawi merupakan kelompok usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Tol Solo-Ngawi.

Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,43 kilometer ini dilengkapi dengan delapan Gerbang Tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Bandara, GT Ngemplak, GT Purwodadi, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur, dan GT Ngawi (Kota Ngawi).

Untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses jalan tol, PT JSN juga mempersiapkan delapan simpang susun (SS) di Kartasura/Colomadu, Bandara, Ngemplak, Purwodadi, Karanganyar, Sragen, Sragen Timur dan Ngawi.

Jalan Tol Solo-Ngawi terdiri dari tiga tahapan pengoperasian, yakni Tahap I Segmen SS Ngawi-Klitik (Ngawi) sepanjang 4 km telah beroperasi sejak 30 Maret 2018, Tahap II Kartasura-Sragen diresmikan pada 15 Juli 2018, Tahap III Sragen-Ngawi dalam tahap penyelesaian konstruksi lima overpass.

Pada pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran 2018, Jalan Tol Solo-Ngawi telah dioperasikan tanpa tarif sebagai jalan tol fungsional, hal ini menjadi salah satu upaya sosialisasi yang dilakukan oleh PT JSN.

Baca juga: Presiden Jokowi ingin kuliner Indonesia kuasai rest area
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018