Denpasar (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali telah menerima pendaftaran 22 tokoh dari provinsi setempat yang akan memperebutkan empat kursi DPD RI pada Pemilu 2019.

"Dari 23 orang yang sebelumnya telah menyerahkan syarat dukungan, ada satu orang yang menyatakan tidak melanjutkan proses pendaftaran yakni I Gde Putu Satwika Yadnya," kata anggota KPU Provinsi Bali Kadek Wirati, di Denpasar, Rabu malam.

Pihaknya secara lisan telah menerima pemberitahuan mundur dari Dirut PD Pasar Buleleng itu pada Selasa (10/7), saat Satwika Yadnya turut mengantarkan pendaftaran Gubernur Bali Made Mangku Pastika ke KPU Bali yang juga "nyalon" DPD.

"Tadi juga Pak Satwika Yadnya ?mengirimkan pesan lewat WA (WhatsApp) yang menyatakan batal mendaftar di KPU Bali karena alasan pribadi. Tentu kami tidak dapat memaksa," ucap Wirati.

Dengan mundurnya Satwika Yadnya, otomatis hingga hari terakhir pendaftaran bakal calon DPD RI di KPU Bali, ada 22 orang yang sudah mendaftar.

"Setelah tahap pendaftaran ini, maka akan dilanjutkan dengan tahapan verifikasi administrasi calon yang dijadwalkan dari 12 Juli - 18 Juli mendatang," ujarnya.

KPU Bali sendiri pada Rabu (11/7) ini menerima pendaftaran 13 orang bakal calon DPD, padahal pada hari-hari sebelumnya hanya menerima pendaftaran empat dan lima orang saja dalam satu hari.

"Hari ini sebenarnya kami membuka pendaftaran hingga pukul 24.00 Wita, tetapi karena satu orang sudah menyatakan mundur dan 22 orang telah mendaftar, maka kami tidak perlu menunggu hingga tengah malam," kata Wirati.

Adapun 22 tokoh Bali yang telah mendaftar DPD ke KPU Bali yakni Gubernur Bali Made Mangku Pastika, AA Gde Agung (mantan Bupati Badung), Gede Lanang Dharma Wiweka (musisi), I Gusti Ngurah Harta (penekun spiritual), I Ketut Suwardiana (politisi Hanura), Ngurah Sugiarta (advokat), dan Bagus Made Wirajaya (anggota DPRD Kota Denpasar), dan I Ketut Putra Ismaya Jaya (Sekjen ormas Laskar Bali).

Selanjutnya Dewa Made Suamba Negara (politisi Golkar), I Gede Ngurah Ambara Putra (pengusaha), Arya Wedakarna (petahana), Ni Made Suastini/Dek Ulik (penyanyi), I Nyoman Sukrayasa (advokat), Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati (politisi PDIP Bali), AA Ngurah Oka Ratmadi (petahana), I Nengah Wiratha (politisi Hanura/mantan anggota DPD RI), Ida Bagus Ketut Purbanegara (Bendesa Adat Buduk), I Nengah Manumudita (mantan Kadis Perikanan Kabupaten Badung), I Wayan Adnyana (politisi Hanura), I Gusti Made Ngurah (mantan Kakanwil Agama), H Bambang Santoso (Ketua Dewan Masjid Bali), dan Ni Made Ayu Sriwathi (investor properti).

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018