Harus menggunakan sebagian besar atau diutamakan untuk lapangan kerja di Indonesia.
Bogor, Jabar (ANTARA News) - Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang meminta sejumlah perusahaan negeri tirai bambu yang berinvestasi di Indonesia mengutamakan mempekerjakan para pekerja Indonesia.
   
"Kami juga menekankan kepada perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia harus menggunakan sebagian besar atau diutamakan untuk lapangan kerja di Indonesia, untuk menggunakan tenaga kerja Indonesia," kata Li saat jumpa pers bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada Senin.
   
Menurut Li, dengan terciptanya lapangan pekerjaan di Indonesia maka keuntungan untuk kedua pihak dapat diraih.
   
Li juga meminta pemerintah untuk terus memperbaiki kemudahan pengurusan administrasi investasi perusahaan Tiongkok di Indonesia.
   
Dalam pertemuan bilateral Presiden Jokowi dan PM Li juga dibahas mengenai kerja sama produksi makanan halal dan busana muslim.
   
"Kami juga berkenan untuk bisa investasi di Indonesia untuk bidang makanan halal dan busana muslim. Dengan demikian kami bisa bersama-sama untuk lebih mengembangkan pasar-pasar ketiga," ujar Li.
   
Li menilai kerja sama kedua negara di bidang itu dapat diperdalam mengingat Tiongkok yang juga memiliki populasi umat Muslim sebesar 20 juta orang.
   
Selain itu, PM Li juga berharap kerja sama Tiongkok dengan negara-negara di ASEAN memberikan hasil yang bermanfaat dan strategis.
   
Pemerintah Tiongkok menegaskan akan terus mempertahankan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.
   
"Jadi walaupun ada perselisihan, ada perbedaan pendapat, tapi kami pasti akan bekerja sama untuk bisa mempertahankan kestabilan di kawasan," ujar Li.
   
Sementara itu Presiden Jokowi dalam pernyataannya menyampaikan kinerja ASEAN selama 5 tahun yang telah berkontribusi signifikan dalam penciptaan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara harus terus dijaga dan ditingkatkan.
   
Presiden juga mengajak Tiongkok untuk mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.
   
PM Li melakukan kunjungan resmi atas undangan Presiden Jokowi pada 6-8 Mei 2018. Li juga akan menyambangi Sekretariat ASEAN dan menghadiri KTT Bisnis Indonesia-Tiongkok.

Baca juga: Tiongkok sanggupi peningkatan ekspor CPO dari Indonesia

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018