Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekarang masih fokus menyiapkan kader-kader partai yang bersaing dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018, dan baru akan memutuskan calon wakil presiden bagi calon presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah pilkada selesai.

"PDI Perjuangan dan partai-partai politik mitra koalisi, saat ini masih fokus menyiapkan kader-kader yang akan berkompetisi pada Pilkada serentak 2018," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat.

Kendati demikian, ia menjelaskan, sambil menyiapkan pelaksanaan pilkada PDIP membangun komunikasi dengan partai-partai politik lain, berusaha menemukan partai yang memiliki kesamaan visi dan misi untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden untuk pemilihan umum 2019.

PDIP, Hasto melanjutkan, juga masih membicarakan kriteria calon wakil presiden yang akan diusung dan mengamati figur-figur yang namanya mengemuka sebagai kandidat potensial.

Soal kriteria, kata dia, PDIP tidak hanya mempertimbangkan faktor popularitas dan elektabilitas, tapi juga kompetensi, rekam jejak, jiwa kepemimpinan, dan kecocokannya dengan calon presiden Joko Widodo.

"Kriteria utama bagi PDI Perjuangan adalah pemimpin untuk rakyat yang memahami rakyat dan didukung oleh pengalaman, jiwa kepemimpinan dan loyalitas," katanya, menambahkan pengambilan keputusan mengenai calon pendamping Jokowi tidak akan dilakukan tergesa-gesa.

Soal nama-nama kandidat yang sering disebut cocok mendampingi Jokowi, Hasto mengatakan jumlahnya nanti akan mengerucut dalam proses seleksi berdasar kriteria yang ditetapkan.

"Pada proses pengerucutan tersebut akan muncul tahap keyakinan politik," katanya.

Baca juga:
PDIP paparkan kriteria cawapres pendamping Jokowi
PDIP berharap partai pendukung tak mundur setelah pendamping Jokowi ditetapkan

 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018