Jakarta (ANTARA News) - Ajang pameran Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018 dinilai berkontribusi dalam menumbuhkembangkan industri mode Muslim nasional, sekaligus para perancang  busananya, kata Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih.

“Kami menilai event ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menumbuhkan dan mengembangkan industri fesyen Muslim nasional terutama dalam melahirkan desainer dan wirausaha baru di bidang fesyen Muslim yang kreatif dan inovatif,” kata Gati melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.

Kemenperin dalam hal ini Ditjen IKM memfasilitasi 12 brand fesyen muslim dari berbagai daerah untuk mendukung acara ini. 

Kemenperin terus berusaha dan akan menjadi lokomotif dalam mewujudkan Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia pada tahun 2020. 

Untuk itu, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) terus berupaya mengembangkan industri fesyen Muslim melalui berbagai program.

Gati mengatakan Kemenperin akan terus mendorong para pelaku industri fesyen Muslim dan para desainer untuk terus berinovasi dan meningkatkan produktivitasnya serta memperkuat brandnya sehingga mampu menembus pasar ekspor yang tentunya akan mengharumkan nama Indonesia. 

“Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan pertemuan dengan para desainer, asosisasi, pelaku usaha industri fesyen Muslim serta akademisi untuk merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut,” jelas Gati.

Ditjen IKM Kemenperin juga telah menyusun roadmap dan rencana aksi yang terintegrasi dari sektor hulu sampai dengan hilir untuk mengembangkan industri fesyen Muslim nasional. 

“Kami akan memitrakan desainer dengan industri kecil dan menengah serta membangun nation branding. Kami juga akan mengadakan kompetisi fesyen Muslim dan memfasilitasi desainer dan industri fesyen Muslim pada berbagai event pameran dan fashion show di dalam dan luar negeri  sehingga visi Indonesia untuk menjadi kiblat fesyen Muslim dunia dapat terwujud,” ungkap Gati.

“Pada Februari lalu kami telah melatih dan mensertifikasi SKKNI 15 orang pelaku usaha di bidang industri busana muslim di Jawa Barat, sehingga apabila para desainer yang hadir disini memerlukan mitra kerja untuk memproduksi karyanya secara mass production dapat bermitra dengan mereka karena kinerjanya telah terstandardisasi oleh BNSP,” ujarnya.

Untuk memperluas jangkauan pasar produk fesyen Muslim, Kemenperin memiliki program e-Smart IKM yang telah dilaunching sejak tahun 2016. Kami telah bermitra dengan 5 marketplace, yaitu Shoppe, Bukalapak, Tokopedia, Belanja.com dan Blibli. 

Baca juga: Presiden: modernisasi harus dibarengi nilai agama dan tradisi

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018