Lombok Tengah (ANTARA News) - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengalami kemajuan yang luar biasa setelah diresmikan satu tahun lalu oleh Presiden Joko Widodo.

"Saya kira dibanding setahun yang lalu, progresnya sudah luar biasa sekarang," kata Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau KEK Mandalika, Lombok bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Agus D W Martowardojo, Kamis.

Ia menjelaskan, secara keseluruhan pembangunan infrastruktur dasar di kawasan seluas 1.175 hektare tersebut ditargetkan sudah rampung pada bulan September 2018.

"Tadi sudah kita dengar bersama pemaparan dari PT ITDC seluruh pembangunan pada di bulan September sudah rampung. Kalau yang belum kita bereskan dan bersihkan," jelasnya.

Selain pembangunan infrastruktur dasar dan pendukung lainnya, kata Luhut, sejumlah hotel juga akan diselesaikan pengerjaannya. Termasuk, investasi dari Qatar juga akan masuk dan telah menyatakan mengambil 250 hektare di kawasan tersebut.

"Waktu saya bertemu dengan Emir Qatar mereka akan masuk. Bahkan, mereka sudah kirimkan tim melihat langsung Mandalika," terangnya.

Karena itu, secara umum KEK Mandalika, Lombok menurut Luhut, sudah siap menyambut pelaksanaan Annual Meeting IMF-World Bank yang akan dilaksanakan di Bali, Oktober 2018.?

"Kita siap menerima delegasi," tandasnya.

Setelah meninjau KEK Mandalika, Luhut akan meninjau Banyuwangi, Jawa Timur, kemudian Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan beberapa daerah lainnya.

"Yang pasti ada 60 tourism destinasi yang kita siapkan untuk menyambut Annual Meeting IMF-World Bank yang akan dilaksanakan di Bali," kata Luhut.

Direktur Utama PT Indonesia Tourism Development Corporation (PT ITDC) Abdulbar M Mansoer, mengatakan pembangunan infrastruktur di Kek Mandalika sudah berjalan dengan baik dan sesuai rencana.

"Sekarang hotel-hotel sudah masuk, empat hotel sudah masuk. Begitu juga dengan infrastruktur jalan dan landscapenya," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018