Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pihak mengusulkan agar kebijakan mengizinkan becak kembali beroperasi di DKI Jakarta hanya dibatasi di wilayah tempat wisata. Hal serupa sudah dipraktikkan di negara-negara lain yang maju, mulai dari Jerman hingga Jepang. Seperti apa tampilan becak-becak modern di luar negeri?

Pedicab (bugbugs.com)

Inggris

Becak modern bisa ditemui di London, Inggris, dengan nama Pedicab. Dikutip dari londonpedicabs.com, ada sejumlah 1.400 moda transportasi ramah lingkungan ini yang beroperasi di London. Becak ini menawarkan variasi paket tur yang bisa berlangsung hingga enam jam. 


Amerika Serikat

New Orleans di Amerika Serikat adalah salah satu tempat yang punya pedicab, becak versi modern. Pedicab di sana diatur secara resmi oleh Dewan Kota New Orleans sejak 2011. 

Bentuknya mirip gabungan sepeda dan becak di Jakarta, dengan pengemudi di bagian depan. Setiap becak hanya bisa dinaiki maksimal dua orang. 

Tarifnya lima dolar AS untuk enam blok pertama, dan 1 dolar AS per blok untuk tiap penumpang. Semua pengemudi pedicab punya lisensi resmi, sebagian besar juga merangkap jadi pemandu wisata. 

Velotaxi (Velotaxi.de)

Jerman

Becak di Jerman bisa ditemui di kota Berlin, namanya Velotaxi yang mulai beroperasi pada 1997. Becak yang bisa memuat dua orang penumpang ini mengusung konsep mobilitas baru nan trendi yang dimanfaatkan sebagai baliho iklan berjalan.

Pengayuh becaknya rata-rata berusia 20-40 tahun, setengahnya adalah mahasiswa dan pekerja paruh waktu. Ada juga perempuan yang menjadi supir Velotaxi.

Setiap pengayuh Velotaxi akan dipandu oleh mentor yang akan memberitahu tetek bengek seperti rute-rute populer, tempat terbaik untuk berhenti hingga kiat-kiat menghadapi penumpang.

Soal tarif, ada dua pilihan. Penumpang bisa membayar sesuai jarak atau waktu. Tarif satu kilometer pertama adalah 7 euro, sedangkan setiap satu kilometer berikutnya penumpang harus membayar 5 euro.

Penumpang juga bisa membayar berdasarkan kesepakatan waktu kalau ingin berjalan-jalan lebih lama. Ongkos 30 menit naik Velotaxi mencapai 24 euro, untuk perjalanan satu jam biayanya 42 euro.

Penumpang juga bisa memilih paket tur khusus untuk mengeksplorasi Berlin dengan harga bervariasi.

Seorang penarik becak tradisional Jepang atau yang disebut Jinrikisha melintas di kawasan komplek perumahan peninggalan samurai di Kakunodate, Senboku, Jepang. (ANTARA News/Aditya Ramadhan)

Jepang

Jinrikisha, itulah sebutan untuk becak di Jepang. Secara harafiah, Jinrikisha artinya kendaraan yang ditarik tenaga manusia. Bentuknya sedikit berbeda dengan becak di Jakarta.

Jinrikisha memiliki dua roda, penariknya berada di depan. Jinrikisha tidak dikayuh, pengemudi langsung menarik becak dengan tangannya. Menaiki jinrikisha serasa kembali ke masa lampau karena pengemudinya juga mengenakan busana tradisional. 

Jinrikisha biasanya banyak terlihat di tempat-tempat wisata seperti kuil Asakusa di Tokyo. Kebanyakan penarik jinrikisha adalah para pemuda yang juga berperan sebagai pemandu wisata penumpang.

Tarifnya bervariasi, antara 3000-6000 yen tergantung jumlah penumpang dan jarak tempuh.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018