... Kasihan masyarakat, sekarang ini harga beras naik, harga gas naik, listrik naik...
Solo, Jawa Tengah (ANTARA News) - Ketua MPR, Zulkifli Hasan, berharap pemerintah mengoptimalkan stok beras yang ada pada Perum Bulog untuk menurunkan harga beras. Harga beras melonjak belakangan ini dan pemerintah memutuskan mengimpor sekitar 500.000 ton beras.

"Saya tadi ke Pasar Gede, sempat ngobrol dengan para pedagang. Ternyata di sini kenaikan harga beras sekitar Rp2.000-2.500/kg," kata Hasan yang juga ketua umum DPP PAN itu, di Solo, Minggu.

Oleh karena itu, untuk menurunkan harga beras tersebut pihaknya berharap agar stok beras yang dimiliki  Bulog segera dihabiskan untuk digunakan operasi pasar besar-besaran. "Kasihan masyarakat, sekarang ini harga beras naik, harga gas naik, listrik naik," katanya.

Mengenai impor beras, pihaknya berharap agar pemerintah lebih berhati-hati melakukannya mengingat pada bulan Februari mulai memasuki panen raya.

"Kalau mau beli (impor), beli pesan tetapi jangan didatangkan. Taruh di luar negeri dulu, karena kalau masuk dan bersamaan dengan panen raya maka harga bisa hancur," katanya. 

Pemerintah sebelumnya menyatakan Indonesia sudah swasembada pangan, suatu capaian ketahanan pangan yang juga disumbang peran serta TNI.

Kalaupun harus membeli beras dari luar negeri, menurut dia, akan lebih tepat digunakan sebagai stok atau cadangan ketika di dalam negeri sedang tidak ada stok.

Sebelumnya, menurut salah satu pedagang beras di Pasar Legi, Ali, untuk beras premium kini naik harga menjadi Rp11.500/kg-Rp13.000/kg dari yang seharusnya di kisaran Rp11.000/kg.

Sedangkan untuk beras kualitas medium, dia katakan, harganya mencapai Rp10.000-11.000/kg, yang melebihi HET pemerintah, yaitu Rp9.450/kg.

Terkait kenaikan harga itu, mereka tidak mengetahui secara pasti karena dari distributornya harga beras sudah tinggi.

Pewarta: Aries Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018