Malang (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan angka pengungsian akibat bencana alam di Tanah Air, baik banjir, tanah longsor dan gunung meletus, dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan cukup signifikan.

"Data hingga Jumat (1/12, jumlah pengungsi akibat bencana alam yang terjadi di Tanah Air selama 2017 mencapai 3,2 juta jiwa. Sedangkan tahun lalu mencapai 2,7 juta jiwa dan 2015 mencapai 1,2 juta jiwa," kata Mensos Khofifah Indar Parawansa usai menutup Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah yang digelar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Minggu.

Menurut dia, cuaca ekstrem seperti saat ini membuat bencana banjir masih mungkin terjadi, termasuk banjir bandang dan tanah longsor, sehingga terjadi lonjakan angka pengungsi. Oleh karenanya, relawan menjadi sangat penting dan signifikan serta mutlak untuk memberikan layanan terhadap warga yang terdampak bencana alam ini.

Keberadaan MDMC atau Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) ini, katanya, kekuatan besar dan luar biasa yang bisa membangun kekuatan dan sinergitas positif dengan relawan-relawan yang lain, termasuk divisi-divisi yang sangat lengkap yang ada di MDMC.

Sebab, lanjutnya, layanan pendidikan, layanan kesehatan harus terintegrasi, termasuk layanan dukungan psiko sosial pada saat tanggap darurat.

Di lokasi pengungsian, katanya, banyak warga yang mengalami trauma. Warga yang masuk kelompok rentan terhadap trauma adalah para lanjut usia (lansia), ibu hamil, disabilitas, dan anak-anak. Namun, yang menjadi problem, tidak semua kepala daerah memiliki perhatian terhadap kebencanaan dengan membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kalaupun ada, kata Khofifah, masih belum bisa optimal karena peralatan yang kurang memadai.

Menurut Khofifah, kehadiran MDMC atau Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah ini merupakan bagian dari public-private partnership yang harus dibangun bersama antara Muhammadiyah dan pemerintah karena ada 232 kota dan kabupaten se-Indonesia yang berisiko terdampak bencana alam.

Sementara dalam sambutannya pada penutupan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah tersebut, Khofifah berjanji akan menyerahkan bantuan mobil dapur umum lapangan pada MDMC sekaligus mengundang untuk hadir bersama pemerintah dan berbagai elemen dalam peringatan Hari Relawan pada 7-8 Desember di Pacitan.

"Kita adakan di Pacitan karena mereka tengah mengalami banjir bandang dan longsor. Semoga dengan kehadiran kita masyarakat tidak panik, namun kita tetap sigap dan waspada," ujarnya.

Sementara itu, jambore juga diwarnai dengan kegiatan-kegiatan lain yang menantang melalui sejumlah lomba yang berlangsung Sabtu (2/12), di antaranya Lomba Navigasi Darat dan Penyelamatan Bawah Air Water and Jungle Rescue Challenge, Lomba Medis Emergency Medical Team, Lomba Penanganan Psikososial Psychosocial Intervention Challenge, Lomba Cerdas Tanggap Disaster Challenge dan juga Lomba Foto Jambore Photo Challenge.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017