Purwokerto (ANTARA News) - Semburan gas di dekat jalur rel kereta api, Desa Kabekelan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, telah berhenti, kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko.

"Berdasarkan informasi dari petugas kami di lapangan, lubang pengeboran itu tidak lagi menyemburkan gas sejak pukul 15.15 WIB," katanya di Purwokerto, Kamis.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya masih terus memantau lokasi tersebut guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut dia, semburan gas yang terjadi sejak pukul 08.00 WIB tidak sampai mengganggu perjalanan kereta api karena lokasinya berjarak 5 meter dari as rel ke arah selatan.

Terkait penanganan terhadap lokasi semburan gas, dia mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan karena tempat tersebut akan digunakan untuk jalur rel ganda yang menjadi bagian dari Proyek Lintas Selatan.

"Silakan nanti akan dibagaimanakan, yang penting perjalanan kereta api aman," katanya.

Seperti diwartakan, semburan gas dilaporkan muncul di dekat jalur rel kereta api, Desa Kabekelan RT 06 RW 02, Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen, pascapengeboran sedalam 8 meter yang dilakukan oleh pekerja dari salah satu pelaksana proyek jalur rel ganda Kroya-Kutoarjo, PT Yasa Pola Remaja, pada hari Kamis (24/8), pukul 08.00 WIB.

Semburan gas tersebut dipastikan bukan berada di atas jalur pipa bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina karena lokasinya di sebelah selatan jalur rel dengan jarak 5 meter dari as rel kereta api.

Sementara jalur pipa BBM Pertamina berada di sebelah utara jalur rel dengan jarak 12 meter dari as rel KA.

Communication and Relation Officer PT Pertamina (Persero) Jawa Bagian Tengah Muslim Dharmawan mengatakan berdasarkan informasi petugas di lapangan, selain letaknya jauh dari jalur pipa BBM, di sekitar lokasi semburan tidak tercium bau BBM dan tidak ditemukan "oil film".

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017