Jakarta (ANTARA News) - Kalangan perusahaan kelapa sawit menyatakan komitmennya untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena dinilai lebih efektif daripada menanggulangi kebakaran.

Sebagai bentuk komitmen tersebut, Gabungan Pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Tengah dan Triputra Agro Persada (TAP) menyelenggarakan Aksi Sinergi Kesiapan Pencegahan dan Perlindungan Lahan dari Bahaya Kebakaran.

Sekjen Gapki Kalteng Halind Ardi, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, menyatakan aksi bersama tersebut merupakan wujud komitmen perusahaan perkebunan anggota Gapki dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.

"Komitmen tersebut didasari keyakinan bahwa upaya bersama lebih efektif daripada hanya dilakukan masing-masing pihak," katanya.

Aksi yang melibatkan Pemerintah Daerah, perusahaan perkebunan, dan masyarakat tersebut, dilakukan di PT Gawi Bahandep Sawit Mekar (PT GBSM), di Desa Baung, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan pada Selasa 10 Mei 2016.

PT GBSM, merupakan bagian dari TAP Group, yaitu kelompok usaha yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang tersebar di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Jambi.

CEO TAP Group untuk wilayah Kalimantan Tengah, Tjandra Karya Hermanto, menyatakan kebakaran lahan dan hutan menimbulkan dampak kerugian sangat besar, baik dari aspek finansial, lingkungan, maupun kesehatan masyarakat.

Menurut dia, pencegahan kebakaran lahan jauh lebih efektif dibandingkan penanganan kebakaran, namun, upaya itu tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan sinergi seluruh pihak, baik dari Pemerintah Daerah, TNI, Kepolisian, perusahaan, maupun masyarakat di sekitar perkebunan.

Salah satu wujud komitmen terhadap pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pihaknya juga melakukan pemenuhan sarana-prasarana untuk penanganan kebakaran sesuai rekomendasi Direktorat Jenderal Perkebunan (2010) dan pembentukan Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (TKTD).

Selain itu, juga melibatkan peran masyarakat di sekitar area perkebunan dengan membentuk Masyarakat Peduli Api dalam kerangka Program Desa Bebas Kebakaran.

Sementara itu TKTD TAP Group mendapatkan pelatihan penanganan kebakaran langsung dari Manggala Agni, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pada kesempatan itu Tjandra menambahkan, selain pencegahan karhutla pihaknya juga berkomitmen terhadap perkebunan yang berkelanjutan, termasuk komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Kebakaran lahan berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca. Maka, pencegahan terhadap kebakaran lahan secara langsung akan menurunkan emisi gas rumah kaca dan melindungi masa depan bangsa Indonesia yang kita cintai," katanya.

Pangdam XII/Tanjung Pura Mayjen TNI Agung Risdhianto memberikan apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang begitu peduli terhadap upaya pencegahan kebakaran, termasuk dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat.

Pewarta: Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016