Larantuka, Flores Timur (ANTARA News) - Ribuan Peziarah Katolik dari berbagai daerah di Tanah Air sudah memadati Taman Doa Tuan Meninu sejak Jumat pagi untuk mengikuti prosesi laskar laut Tuan Meninu, sebutan warga setempat untuk arca bayi Yesus, bagian dari tradisi saat Jumat Agung di Larantuka.

Para peziarah sudah memadati tempat persemayaman Tuan Meninu di Kapela Tuan Meninu sejak pukul 07.00 waktu setempat, sebelum acara penciuman patung Tuan Meninu mulai.

Sampan atau Pledang untuk mengantar Tuan Meninu juga telah dihias.

"Tradisi ini merupakan bagian dari tradisi Jumat Agung, dimana dilakukan prosesi mengantar Tuan Meninu melalui laut menuju Pantai Kuce," kata budayawan Flores Timur Bernard Tukan serta menambahkan prosesi laskar laut telah dilakukan turun temurun sejak ratusan tahun lalu.

Setelah arca Tuan Meninu tiba di Pantai Kuce, depan Istana Raja Larantuka, akan dilaksanakan berbagai prosesi di antaranya mengantar salib dari kapela ke armida sebelum prosesi Jumat Agung yang berlangsung malam hingga dini hari.

"Usai mengantar Tuan Meninu, nanti ada perarakan patung Tuan Ma menuju ke Gereja Katedral yang terletak di jatung kota Larantuka," tutur Bernard.

Upacara itu merupakan bagian dari perayaan Semana Santa (Pekan Suci) yang berpuncak pada hari penyaliban dan kematian Yesus Kristus pada Jumat Agung ini.

Dalam tradisi Gereja Katolik Larantuka, prosesi Jumat Agung dilakukan dengan mengarak Patung Bunda Maria (Tuan Ma) sebagai pelindung Kota Larantuka dan arca Tuan Meninu keliling ibu kota Kabupaten Flores, yang terletak di kaki Gunung (Ile) Mandiri.

Di antara peziarah yang datang untuk mengikuti prosesi itu, ada beberapa wisatawan mancanegara, salah satunya George dari Amerika.

"Saya penasaran dan ini pertama kali saya mengikuti prosesi Jumat Agung di NTT," kata George, yang datang bersama anak dan istrinya.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016