... tidak hanya tergantung pada peralatan. Tapi, semangatnya. Banyak negara yang memiliki peralatan modern tapi tidak bisa menyesuaikan...
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan Kopassus TNI AD tetap berjuang dalam menjaga keutuhan Indonesia, meski ada keterbatasan peralatan dan sarana prasarana.

"Namun dengan keterbatasan itu timbul upaya yang lebih tangguh. TNI di dunia tidak hanya tergantung pada peralatan, semangat yang kuat dan kemampuan hebat juga diperlukan," kata Kalla, saat memberikan sambutan pada HUT Ke-63 Kopassus TNI AD, di Markas Komando Kopassus TNI AD, Jakarta Timur, Rabu.

Kalla mengatakan, untuk menjadi yang terbaik, tak perlu tergantung dengan peralatan. Tapi, hal ini dipengaruhi semangat yang tinggi meski tak memiliki peralatan yang modern.

"Untuk menjadi terbaik di dunia, tidak hanya tergantung pada peralatan. Tapi, semangatnya. Banyak negara yang memiliki peralatan modern tapi tidak bisa menyesuaikan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kalla mengucapkan terima kasih atas dukungan Kopassus TNI AD dan TNI yang selalu ada di barisan depan menjaga kesatuan Republik Indonesia.

"Kita berterima kasih kepada TNI yang selalu ada di depan menjaga NKRI. Kopassus TNI AD selalu bersama sama sebagai bagian dari TNI selalu ada di garis depan untuk menyelesaikan masalah sulit di NKRI," kata Kalla.

Di depan pasukan Korps Baret Merah itu, Kalla juga mengucapkan puji syukur karena Indonesia bisa tetap aman sehingga bisa menjalankan pemerintahan dan berbagai acara bertaraf internasional dengan baik.

Tak hanya kepada anggota Kopassus TNI AD yang aktif, orang nomor dua di republik ini juga mengucapkan terima kasih kepada senior dan purnawirawan yang telah berjuang menjaga Indonesia.

"Yang telah berjuang melaksanakan pahit getirnya bangsa ini. Tanpa bapak dan ibu, bangsa ini tidak akan tegak seperti ini," kata Kalla, yang mengenakan batik cokelat itu.

Hadir dalam peringatan HUT ke-63 Kopassus TNI AD itu, Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Hutomo Mandala Putra, dan para sesepuh serta mantan komandan pasukan itu. 

Ibarat jaman berganti, jika saat-saat itu Kopassus TNI AD berkonfrontasi dengan sesama WNI yang berseberangan dengan negara, maka kali ini justru bekas-bekas lawan yang berubah menjadi kawan itu diundang. 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015