AsiaNet 56598

WASHINGTON DC dan Tokyo, 25 April 2014 (ANTARA/Kyodo-JBN-AsiaNet) -- Pada tanggal 24 April 2014, asosiasi Buddha Soka Gakkai International (SGI) mensponsori penyelenggaraan "Menciptakan Perbedaan - Komunitas Keyakinan dan Dampak Senjata Nuklir terhadap Kehidupan Manusia," sebuah seminar sehari penuh yang digelar di US Institute of Peace di Washington DC.

Lebih dari 100 partisipan yang berasal dari beragam agama, seperti Buddha, Kristen, Yahudi, dan Islam, berkumpul bersama dengan para aktivis dan pakar perdamaian untuk membahas isu bersama dan memupuk kembali perjuangan mereka untuk menghapus senjata tak berperikemanusiaan tersebut dari muka bumi.

Pada seminar tersebut, para perwakilan dari 11 kelompok agama tersebut mengadopsi sebuah pernyataan bersama yang berisi ikrar dari komunitas reliji terhadap penghapusan senjata nuklir. Pernyataan tersebut akan dipresentasikan kepada ketua Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) PrepCom di Markas PBB di New York pada 28 April hingga 9 Mei.

Pernyataan tersebut berbunyi, "Kelangsungan Keberadaan senjata nuklir memaksa umat manusia hidup di bayang-bayang kehancuran.... Wawasan moral dari tradisi-tradisi umat manusia mengajarkan kita bahwa senjata nuklir tidak dapat ditolernasikan dan harus dimusnahkan." Lihat http://www.sgi.org/assets/pdf/Joint-Faith-Statement-Antinukes.pdf

Hirotsugu Terasaki, direktur urusan perdamaian SGI, menyambut para partisipan dan mengungkapkan, "Ajang ini merupakan tindak lanjut yang signifikan dari Konferensi Nayarit yang menyoroti dampak penggunaan senjata nuklir terhadap kehidupan umat manusia yang digelar di Meksiko pada Februari, dan juga, melalui penyelenggaraan diskusi ini di AS, menandakan bahwa AS turut berpartisipasi di dalam diskusi ini. Kami ingin membantu mensinergikan kembali suara dari para komunitas keyakinan dan menggali cara untuk menggalang kesadaran masyarakat terhadap ketidakmanusiawian dari senjata nuklir."

Pada pidatonya, Dr. Andrew Kanter, mantan direktur Physicians for Social Responsibility, memperingatkan bahwa jika pada akhirnya kita tidak memusnahkan senjata ini dari muka bumi, maka tak terelakan, senjata tersebut akan digunakan.    
   
Marie Dennis, salah satu presiden Pax Christi International, mengatakan, "Kita harus memikirkan kembali apa yang kita maksud dari keamanan dan bagaimana kita mengelola keamanan. Sebagai komunitas yang didasari oleh iman, kita berada dalam posisi di mana kita harus mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan tersebut."

Presiden Obama diwakili oleh Wakil Kepala Asisten Menteri Luar Negeri untuk Kebijakan Nuklir dan Strategis, Anita Friedt, menyatakan bahwa ia mengapresiasikan perspektif seminar yang unik ini.

Daryl Kimball, direktur eksekutif Asosiasi Pengawasan Senjata, menyambut partisipasi pemerintah AS dan menekankan perlunya keterlibatan dari anggota Lima Anggota Permanen Dewan Keamanan PBB di dalam diskusi dampak senjata nuklir terhadap kehidupan umat manusia sebelum dipresentasikan kepada NPT PrepCom.

Beberapa instansi yang turut mensponsori ajang tersebut meliputi Abolition 2000, American Values Network, Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), Asosiasi Pengawas Senjata (ACA), Global Zero, Kampanye Internasional untuk Memusnahkan Senjata Nuklir (ICAN), Pax Christi International, Pax Christi-USA, dan Aksi Kaum Wanita untuk Tujuan Baru (WAND).

Soka Gakkai International (SGI) adalah asosiasi Buddha fundamental yang memiliki 12 juta anggota di seluruh dunia. Aktivitas utamanya yang meliputi perdamaian, kebudayaan, dan pendidikan merupakan bagian dari tradisi kemanusiaan agama Buddha yang telah berjalan sangat lama.    

Sumber Soka Gakkai International

Contact:
Joan Anderson
Kantor Penerangan Publik
Soka Gakkai International
Tel: +81-80-5957-4711
Fax: +81-3-5360-9885
E-mail: janderson[at]sgi.gr.jp

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014