Mojokerto (ANTARA) -
Festival Tumpeng Nusantara dalam rangka menyambut KTT G20 diawali dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dengan diikuti 350 pelajar dari 70 sekolah SMP dan SMA di kabupaten setempat.
 
Koordinator Komunitas Budaya Nawesana selaku inisiator kegiatan Festival Tumpeng Nusantara KTT G20, Wulandari Sawitri Candra saat dikonfirmasi di Mojokerto, Kamis, mengatakan kegiatan ini pertama kali dimulai di Candi Brahu Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.
 
"Kami sungguh berbangga, kegiatan diawali bersama adik-adik pelajar di Kabupaten Mojokerto yang semula awam soal tumpeng akhirnya bisa membuat dan dihiasi dengan sangat cantik. Apalagi, kali ini tumpeng ini spesial dipersembahkan khusus untuk kesuksesan pertemuan Kepala Negara KTT G20," kata Wulandari Sawitri Candra.
 
Dirinya sengaja memilih pelajar karena merupakan generasi yang akan menjaga bangsa ini ke depan. Sehingga, budaya kearifan lokal harus dilestarikan dan terjaga dengan baik. Sedangkan situasi saat ini, budaya nusantara masih kalah bersaing dengan gempuran budaya luar yang tidak terbendung.

Baca juga: Maudy Ayunda sebut generasi muda jadi penggerak pelestarian lingkungan

Baca juga: Deputi: Butuh 60 tahun lebih samakan partisipasi kerja perempuan-pria
 
"Pelajar dan anak muda dari semua tingkatan dan lintas agama harus bersatu untuk mendoakan yang terbaik bagi para pemimpin bangsa dalam momen besar tersebut," ujarnya.
 
Ia mengatakan, panitia dalam festival kali ini membebaskan peserta terkait ide, gagasan dan kreatifitas pelajar dalam menghias tumpeng. Sebanyak 77 tumpeng tersebut didoakan oleh pemuka lintas agama dan langsung dikonsumsi seluruh masyarakat sekitar.
 
Ia mengatakan, Nawasena merupakan bagian yang tak kalah penting dari perbaikan infrastruktur, logistik, protokol dan keamanan Kepala Negara peserta G20 saat berkunjung di bumi nusantara.
 
Wulan menjelaskan, Nawasena mempunyai tagline membangun negeri menyatukan lintas generasi dan membangun bangsa melestarikan budaya. "Harus berbagi peran dalam persoalan bangsa. Mulai dari pelajar dan anak muda juga harus berkiprah untuk negeri ini," ujarnya.
 
Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati, menjelaskan, pembukaan festival Tumpeng Nusantara KTT G20 sebuah kebanggaan bisa terselenggara di Candi Brahu Kabupaten Mojokerto.
 
"Suatu kehormatan untuk pertama kalinya (roadshow) dan kami bersyukur dilakukan di Mojokerto yang menjadi cikal bakal bangsa Indonesia. Tumpeng adalah dari kata bahasa jawa yen metu sing mempeng," ujarnya.
 
Wujud kebanggaan tersebut, kata Ikfina, kearifan lokal di Mojokerto terkait tumpeng juga disajikan. Ada tumpeng dengan ukuran besar disajikan, mulai Tumpeng Agung, Tumpeng Kendit, Tumpeng Sewu dan Tumpeng Jajan Pasar.
 
"Viralkan budaya nusantara dari Mojokerto di media sosial untuk menangkal budaya yang tidak baik. Ayo, viralkan kebaikan" kata Bupati.
 
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Zakaria Kasimin mengatakan kegiatan festival Tumpeng Nusantara bentuk rasa hormat bagi para pendiri bangsa ini terlebih Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20.
 
"Tumpeng dikenal salah satu ritual budaya leluhur, tujuan ini (tumpeng nusantara) mengingatkan bahwa leluhur kita punya nilai-nilai budaya. Jangan sampai budaya luar menggerus budaya kita sendiri," katanya.*

Baca juga: Presidensi G20 Indonesia taruh landasan untuk dana global kebudayaan

Baca juga: Kemendikbudristek soroti pentingnya kearifan lokal dan sains

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022