masyarakat akan menjaga mangrove ketika merasakan manfaat dari ekosistem yang banyak berada di pesisir itu.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Konservasi Tanah dan Air Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Muhammad Zainal Arifin menegaskan bahwa masyarakat merupakan ujung tombak dalam keberhasilan usaha rehabilitasi mangrove sehingga pemerintah meningkatkan keterlibatan mereka lewat program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Aktivitas masyarakat pesisir ini sangat banyak dipengaruhi oleh ekosistem mangrove," katanya ketika berbicara pada  diskusi Paviliun Indonesia dalam rangka COP-26 UNFCCC (United Nations Climate Change Conference) yang dipantau dari Jakarta, Senin.

Baca juga: BRGM perbanyak Desa Peduli Mangrove dorong rehabilitasi mangrove

Ia juga mengatakan perlu dilakukan berbagai langkah khusus untuk mendorong pemulihan ekosistem mangrove, salah satunya dengan pendekatan berbasis komunitas yang diwujudkan lewat stimulus ekonomi melalui program PEN.

Dia menjelaskan bahwa pada 2020, pemerintah lewat KLHK telah melakukan penanaman lebih dari 17.000 hektare tanaman mangrove dari target 15.000 hektare. Penanaman itu melihatkan lebih dari 1.000 kelompok masyarakat yang melibatkan lebih dari 39.000 orang.

Sekretaris Utama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Ayu Dewi Utari yang mengatakan masyarakat akan menjaga mangrove ketika merasakan manfaat dari ekosistem yang banyak berada di pesisir itu.

Baca juga: Pakar: Pengelolaan pesisir harus dimulai dari rehabilitasi mangrove

BRGM juga terlibat dalam PEN melalui program rehabilitasi mangrove yang dilaksanakan pada tahun ini di sembilan provinsi prioritas di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Papua Barat, dan Papua di lahan seluas 29.500 hektare.

Sementara itu di 23 provinsi sisanya dilakukan di lahan seluas 3.500 hektare yang prosesnya masih berjalan saat ini. "Prediksi kami ini akan menyerap tenaga kerja lebih kurang 560.500 orang," jelas Ayu.
 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021