Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mencatat sepanjang Januari hingga September 2021 telah terjadi 100 kasus kebakaran di daerah tersebut.

Kasus kebakaran didominasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mencapai 40 kasus.

"Pemicunya ialah faktor manusia (human error), misalnya membuka lahan dengan cara sengaja dibakar saat musim panas," kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran DPKP Tanjungpinang Derry Ambary, Senin.

Sementara selebihnya, kata dia, adalah kejadian kebakaran terjadi pada objek, seperti rumah, rumah toko (ruko), bengkel galangan kapal, meteran listrik, warung, rumah, gedung, dan sepeda motor yang dipicu korsleting listrik.

Baca juga: Rumah warga di Tanjungpinang Kepri ludes terbakar Jumat siang

Baca juga: Januari-Februari 2021 terjadi 46 kasus kebakaran di Tanjungpinang


"Kalau kebakaran rumah, gedung dan sejenisnya rata-rata disebabkan arus pendek listrik," ungkapnya.

Pihaknya memastikan kasus kebakaran yang terjadi selama periode Januari-September 2021, semuanya bisa ditangani DPKP dengan mengerahkan petugas dan mobil damkar.

"Alhamdulillah, tak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil saja," ujarnya.

Pihaknya turut mengimbau kepada warga agar tidak membakar sampah sembarangan, apalagi ditinggalkan dalam keadaan masih menyala. Hal itu dapat memicu kebakaran hutan dan lahan di sekitarnya, terlebih saat musim kemarau dan angin kencang saat ini.

"Partisipasi aktif masyarakat adalah peran penting dalam aspek kesiagaan terhadap bencana. Jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita," demikian Derry.

Baca juga: Kebakaran di RSUD Tanjungpinang kerugian ditaksir ratusan juta rupiah

Baca juga: Kebakaran di SMAN 3 Tanjungpinang hanguskan 40 unit laptop

Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021