Jakarta (ANTARA) - Lagu resmi atau theme song untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang digelar di Papua dengan judul "Torang Bisa" yang menjunjung tinggi persatuan bangsa dan semangat sportivitas baru saja dirilis.

Perhelatan olahraga terbesar di Indonesia, yang dijadwalkan berlangsung pada 2-15 Oktober, itu menjadi tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya dilakukan di Indonesia Timur, khususnya provinsi Papua.

PON Papua kali ini juga berbeda dari yang sebelumnya karena akan dilaksanakan di tengah pandemi dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.

Pesta olahraga multievent tersebut juga akan disiarkan seluruh pertandingannya baik secara langsung maupun tunda di stasiun televisi maupun saluran digital streaming official PON.

Lagu resmi, yang berjudul sama dengan tagline PON XX "Torang Bisa" yang juga berarti "Kita Bisa," tersebut diciptakan oleh Hebat Fatahilah dengan dinyanyikan oleh Vien Mangku.

"Lirik lagu Theme Song PON XX Papua ini bercerita tentang semangat Papua sebagai tuan rumah PON ke-20 dalam menyambut para pemain atlet dari seluruh Nusantara yang akan ikut berlaga di ajang olahraga nasional ini," dikutip dari penjelasan mengenai unggahan musik video lagu resmi PON Papua di YouTube.

Baca juga: KONI Pusat ajak masyarakat ramaikan lari virtual "Kirab Api PON Papua"
Baca juga: Ketum KONI Pusat yakin PON Papua akan sesukses Olimpiade Tokyo


Video musik dari lagu resmi PON XX itu dibuka dengan keindahan alam Papua, dan diawali dengan lirik "Torang bisa, mari satukan perbedaan... Kita bisa, tanamkan jiwa sportivitas."

Selain mengajak untuk menanamkan jiwa sportivitas dan menyatukan perbedaan, lebih dalam lagi, lirik lagu "Torang Bisa" juga menyerukan untuk menjaga persatuan bangsa, serta saling mendukung dan bersatu melaju menjadi juara.

"Bersatu dalam semangat, serukan persatuan anak bangsa," begitu bunyi potongan lirik lagu tersebut.

Menariknya, "Torang Bisa" juga menyelipkan beberapa bait rap di pertengahan lagu.

"Berlari melaju jadi nomor satu, Semangat juara Garuda di dadaku, Berada di ujung Timur Indonesia ku, Tak pedulikan walau berbeda-beda suku...," penggalan bait rap dalam lagu tersebut.

Video berdurasi tiga menit 22 detik yang diunggah, Senin, tersebut hingga Selasa malam telah ditonton sebanyak lebih dari 13 ribu kali dan mendapatkan 1,6 ribu jempol.




Baca juga: Tinjau venue PON XX Papua, Kapolri pastikan pengamanan dan prokes
Baca juga: Menpora harapkan warga sekitar arena PON divaksin
Baca juga: Wamenkes: Pemerintah berupaya pelaksanaan PON XX Papua berjalan baik

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021