Jakarta (ANTARA) - Pemerintah China memberikan bantuan medis dan vaksin kepada Indonesia senilai 7,8 juta dolar AS menyusul lonjakan kasus COVID-19 varian Delta di Indonesia.

Bantuan tersebut terdiri dari bantuan medis dan vaksin melalui Sekretariat Mekanisme Dialog Tingkat Tinggi senilai 50 juta RMB (setara 7,8 juta dolar AS) dan bantuan senilai 3 juta RMB (setara 465 ribu dolar AS) dari Pemerintah Provinsi Fujian.

Bantuan tersebut diberikan secara simbolis dalam acara Indonesia-China "Two Countries Twin Parks" Global Investment Promotion Conference yang digelar dan dihadiri secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis.

"Saya mewakili Pemerintah Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan atas dukungan terus-menerus dari pemerintah China, serta lembaga dan perusahaan yang siap untuk membantu kami. Saya percaya dukungan yang disampaikan pada hari ini dapat berkontribusi pada peningkatan hubungan Indonesia-China ke tingkat yang lebih tinggi lagi," kata Luhut dalam acara tersebut.

Luhut mengatakan, menyusul lonjakan kasus COVID-19 di Tanah Air, Indonesia membutuhkan sejumlah peralatan medis, di antaranya oksigen cair, Iso Tank, silinder regulator oksigen, konsentrator oksigen, generator oksigen serta obat anti virus untuk pengobatan COVID-19.

Sejak awal pandemi, Indonesia dan China telah bersama-sama berjuang mengatasi COVID-19. Luhut pun mengapresiasi langkah Presiden Xi Jinping and State Counsellor Wang Yi telah mengamankan suplai vaksin COVID-19 untuk Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin regional.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara "Two Countries Twin Parks" Global Investment Promotion Conference, Kamis (15/7/2021). (ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Dalam kesempatan itu, Luhut mengatakan pemerintah Indonesia tetap akan memastikan iklim investasi dan bisnis yang kondusif.

"Sebagai mitra yang setara, kami juga ingin meyakinkan kembali kepada Anda bahwa kami masih memberikan kesempatan untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di kawasan industri 'Two Countries Twin Parks'," ujarnya.

Dukungan lebih besar diberikan oleh pemerintah Indonesia karena menurutnya kesuksesan program itu merupakan tujuan bersama yang ingin dicapai oleh kedua negara.

Melalui kerja sama Two Countries Twin Parks, Indonesia dan China berkomitmen untuk mendorong dan mempromosikan pengembangan dan pembangunan taman dan interkoneksi antara kedua negara.

Kerja sama kedua negara akan mencakup bidang industri kelautan, manufaktur makanan, bahan bangunan, energi, MRO penerbangan, elektronik dan bidang lain yang juga telah disepakati

Indonesia menyiapkan tiga kawasan industri yakni, Batang Industrial Park, Bintan Industrial Estate dan Aviarna Industrial Park. Sedangkan China menunjuk Zona Investasi Yuanhong yang terletak di Fuqing, Kota Fuzhou, Provinsi Fujian sebagai kawasan industri untuk dikerjasamakan.


Baca juga: China tegaskan komitmen perkuat kerja sama vaksin dengan Indonesia

Baca juga: Huayou China investasi 2,1 miliar dolar pada proyek nikel di Indonesia

Baca juga: Perusahaan nikel China bagi pengalaman investasi di Indonesia

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021