Episentrum di wilayah Bangkalan, Madura diawali oleh adanya kegiatan halalbihalal
Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan institusinya telah melaksanakan operasi penyekatan guna mencegah masyarakat melakukan mudik Idul Fitri 2021 di masa pandemi, dan diperoleh catatan hanya 1.472.304 orang atau 1,1 persen masyarakat yang mudik.

"Pada akhirnya hanya 1.472.304 orang atau 1,1 persen masyarakat yang melaksanakan mudik, baik melalui jalur darat, udara, dan laut," kata Kapolri dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi III DPR RI, di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu.

Namun, dengan pembatasan yang dilakukan oleh Polri, satgas COVID-19, dan stakeholder terkait itu, kata Sigit, tetap terjadi episentrum penyebaran COVID-19 pada beberapa kabupaten, di antaranya Kudus, Bangkalan, dan Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Sigit, episentrum di wilayah Bangkalan, Madura diawali oleh adanya kegiatan halalbihalal.

Pada saat itu, kata dia, beberapa orang terkonfirmasi positif, dan saat ini dilaporkan tujuh orang meninggal termasuk di antaranya tenaga medis.

"Kasus harian di Bangkalan kini mencapai 392 kasus, meningkat 68 persen dibandingkan angka sebelumnya 50 kasus, sehingga tingkat BOR atau keterpakaian tempat tidur 61 persen," ujar Sigit.

Sedangkan di wilayah Kudus, lanjut Sigit, terjadi kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit. Pada awalnya ada di enam desa yang terpapar COVID-19, kemudian naik menjadi 45 desa, dan saat ini menjadi 60 desa yang mengakibatkan 181 orang positif.

"Sehingga menyebabkan kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur sebesar 96 persen," kata mantan Kapolda Banten ini pula.

Episentrum ketiga terjadi di daerah DKI Jakarta, kata Sigit, ada lima klaster COVID-19 di ibu kota ini.

"Di DKI Jakarta terdapat lima klaster COVID, yaitu di Cipayung, Cilincing, Kelapa Dua, Kayu Putih, dan Ciracas," ujarnya lagi.

Di hadapan anggota Komisi III DPR RI, Sigit memaparkan kegiatan Operasi Ketupat 2021 yang dilakukan jajarannya.

Operasi penyekatan bagian dalam Operasi Ketupat 2021 yang dilaksanakan dari rentang waktu 6-17 Mei 2021. Polri bersama stakeholders yang lainnya melakukan upaya penyekatan arus mudik dan balik Lebaran.

Dari sembilan polda prioritas di 757 titik yang melakukan kegiatan penyekatan arus mudik dan balik, sebanyak 497.465 kendaraan diperiksa dan 461.626 kendaraan di antaranya dilakukan putar balik.

"Rapid test antigen secara random (acak, Red) sebanyak 32.017 pemudik, dengan hasil 31.900 negatif dan 4.327 positif terhadap pemudik yang positif dilakukan perawatan di rumah sakit rujukan daerah setempat," ujar Sigit.

Kemudian, lanjut Sigit, jajarannya juga melakukan penindakan terhadap 835 travel gelap, dengan menyita kendaraan karena melakukan pelanggaran.

Meskipun sudah dilakukan upaya penyekatan, kata Sigit, masih ada sekitar 1,4 juta masyarakat yang melakukan mudik, baik jalur darat, laut dan udara. Hal ini yang membuat tiga daerah menjadi episentrum penyebaran COVID-19.
Baca juga: Kapolri tinjau pos penyekatan mudik Cikarang Barat
Baca juga: Kapolri: Penyekatan arus mudik untuk lindungi masyarakat

 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021