Gianyar, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, aktif memberdayakan kuliner lokal atau kuliner desa agar memiliki citra rasa santapan hotel berbintang dengan cara memberikan pelatihan.

"Kegiatan ini bertujuan menggali potensi desa sekaligus meningkatkan kualitas produk kuliner lokal. Agar produk lokal bercita rasa hotel bintang lima," kata Kadis Pariwisata kabupaten Gianyar sekaligus ketua panitia kegiatan, Anak Agung Gde Putrawan, dalam siaran persnya di Gianyar, Selasa.

Untuk memberdayakan dan melatih kuliner lokal, Pemkab Gianyar mengajak kerja sama Indonesian Chef Association (ICA) Cabang Gianyar, melakukan pembinaan dan pemberdayaan potensi pangan lokal masing-masing desa. Untuk tahun ini, pembinaan dilakukan di 14 desa yang ada di 7 kecamatan. Seperti pelatihan yang telah diberikan kepada ibu-ibu PKK Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang,

"Kami juga berharap semoga nanti bisa terbentuk 'one product one village', jadi nanti desa Pupuan bisa memiliki satu produk khas,” kata Putrawan. Dia menambahkan saat ini Desa Pupuan sedang menunggu verifikasi untuk bisa ditetapkan sebagai desa wisata.Pembinaan kuliner diikuti 30 anggota PKK Desa Pupuan.

Kepala Desa Pupuan I Wayan Sumatra mengatakan desanya terkenal dengan hasil pertanian buah jeruk dan cabai. Saat musim panen, terkadang hasil panen melimpah sehingga menyebabkan harga anjlok. Harga jeruk yang anjlok membuat petani enggan memanen jeruknya sehingga buah itu dibiarkan membusuk di pohon. Demikian juga dengan cabai. Apalagi harga cabai selama ini terbilang tidak stabil.

Demi mengantisipasi kerugian yang dialami petani saat panen besar, Kades Pupuan gembira menyambut program yang dijalankan oleh Pemkab Gianyar melalui PKK dan berbagai dinas tersebut. Ia berharap pelatihan pengolahan pangan ini bisa memberi nilai tambah pada produk pertanian masyarakatnya.

“Saya berharap agar kami dilatih cara mengolah buah jeruk agar bisa menjadi minuman jeruk dalam kemasan sehingga petani kami tidak lagi mengalami kerugian ketika panen melimpah dan harga jeruk merosot,” ucap Sumatra.

Bupati Mahayastra yang ke lokasi pelatihan disambut dengan olahan jagung urab memuji resep para chef. Ia bahkan meminta agar urab jagung dijadikan hidangan penyambut (canape) di acara-acara dengan porsi satu suapan. “Seperti welcome drink, kita bisa berikan urab jagung dengan porsi satu suap dan penyajian seperti ini, saya rasa ini sangat pas, khas dan rasanya juga enak,” ujar Bupati Mahayastra.

Ketua TP PKK Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani mengatakan dengan menggandeng ICA, dia berharap bisa memberi nilai tambah pada produk-produk lokal desa. “Apa yang menjadi potensi lokal desa, itu yang kita manfaatkan,” ujarnya.

PKK Gianyar telah membina anggota PKK hingga di tingkat desa agar memanfaatkan pekarangan untuk menghasilkan kebutuhan pangan sendiri. PKK Gianyar juga telah menggelontorkan berbagai jenis tanaman. “Jadi ini sejalan, setelah menanam dan menghasilkan, dilanjutkan dengan bagaimana mengolahnya,” ujar Surya Adnyani.

Pada kesempatan tersebut, ibu-ibu PKK Desa Pupuan dilatih membuat jeli berbahan jeruk, makanan tambahan untuk balita berbahan kelor, pancake kelapa, dan bon cabe (cabe kering).

Baca juga: Pameran Bonsai Gianyar beri manfaat ekonomi puluhan miliar rupiah
Baca juga: Cetak barista, perkuat industri kopi di Bali
Baca juga: Jajaki kerja sama, Dubes India kunjungi beberapa UMKM di Gianyar


Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021