Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Baabullah Ternate meminta agar pengguna jasa transportasi laut untuk berhati-hati, karena wilayah perairan Maluku Utara (Malut) masih dilanda cuaca ekstrem.

"Kami meminta terutama pengguna jasa transportasi laut untuk waspada potensi gelombang tinggi signifikan 4.0 meter terjadi di samudera pasifik utara Halmahera, serta gelombang tinggi signifikan 3.0 meter perairan barat bagian utara Halmahera, perairan Morotai dan laut Halmahera," kata Prakirawan Cuaca BMKG Sultan Baabullah Ternate, Justia Prislly D di Ternate, Minggu.

Menurut dia, wilayah Malut masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang terjadi pada pukul 16.40 WIT di wilayah Jailolo, Sidangoli, Ternate dan Tidore serta dapat meluas ke wilayah Sofifi, Galela, Tobelo, Kao dan sekitarnya.

Bahkan, saat ini tercatat masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang terjadi di Wilayah Subaim, Maba dan Buli serta dapat meluas ke Wilayah Sofifi, Waihoi, Wasile dan sekitarnya.

Akibat cuaca buruk disertai gelombang tinggi yang melanda daerah ini dalam beberapa hari terakhir, aktivitas pelayaran terutama pengguna kapal berukuran kecil belum bisa berlayar.

Baca juga: Kemenhub keluarkan maklumat pelayaran waspadai cuaca ekstrem
Baca juga: BMKG harap warga mewaspadai cuaca ekstrem akibat badai Surigae


Justia Prislly D meminta agar pengguna kapal laut di perairan Malut waspada adanya gelombang tinggi mencapai 6 meter ini.

Ia memprakirakan dalam dua hari ke depan berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Jailolo, Sidangoli, Ternate, Tidore, Galela, Tobelo dan Morotai.  Dan untuk seluruh wilayah Malut mempunyai kisaran suhu udara 23 °C – 32 °C, kelembaban udara 65 – 100 %, arah angin dari barat daya ke utara dengan kecepatan 05 – 40 km/jam. BMKG juga mengeluarkan peringatan dini waspada potensi angin permukaan hingga 50 km/jam.

Sebelumnya, Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Miraza AP menyatakan, adanya penundaan aktivitas pelayaran antarpulau dari Ternate ke berbagai daerah lainnya, karena cuaca buruk.

"Berdasarkan rekomendasi BMKG setempat, cuaca ekstrem disertai angin kencang dan gelombang tinggi sangat membahayakan keselamatan, terutama pengguna kapal berukuran kecil, karena gelombang laut mencapai 4,0 hingga 6 meter," katanya.

Baca juga: BMKG: Cuaca ekstrem berpotensi di Jateng dalam tiga hari ke depan
Baca juga: BMKG: Gelombang ekstrem masih berpotensi terjadi dampak Siklon Seroja

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021