Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan di instansi kesehatan diminta untuk turut andil dalam mengedukasi masyarakat di bidang kesehatan pada era pandemi COVID-19.

“Perpustakaan di instansi kesehatan diminta agar memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat dan mengantisipasi ancaman penyakit,” ujar Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan perpustakaan yang ada di lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memang merupakan perpustakaan khusus yang pengelolaannya untuk bidang kesehatan. Sesuai Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, perpustakaan khusus menyediakan bahan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemustaka di lingkungannya. Meski begitu, dia menegaskan, perpustakaan khusus harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Baca juga: Perpusnas jalin kerja sama dengan Perpustakaan Akademik Kazakhstan

“Jadi mestinya perpustakaan Kementerian Kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang pada saat ini dunia menghadapi ancaman global pandemi, dan tidak hanya COVID-19 saja. Tapi juga semua, ancaman-ancaman penyakit itu, harus menjadi pengetahuan sehingga nanti seluruh masyarakat Indonesia harus menjadi dokter terbaik bagi dirinya sendiri,” tambah dia.

Saat ini, perpustakaan mengalami transformasi menjadi tempat untuk berbagi ilmu pengetahuan. Dia mendukung perpustakaan di lingkungan Kemenkes agar turut berperan dalam mengedukasi masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat dan memilah asupan bernutrisi.

“Semestinya Indonesia dengan jumlah tanaman herbal terbaik dunia terbanyak di dunia, mestinya Indonesia menjadi raksasa farmasi dunia satu sisi, dan di sisi yang lain dengan daerah tropis dengan segala macam tanaman yang ada mestinya Indonesia tidak boleh ada stunting karena makanan berlimpah di sekitar kita. Nah ini semua adalah menjadi tugas kita untuk bisa mengajarkan generasi di usia pendidikan dasar agar mereka mengerti berapa kalori dibutuhkan setiap hari, dan sumber-sumber itu semua ada di sekitar kita,” terang dia.

Sejauh ini, Perpusnas sudah memberikan bantuan hibah buku untuk perpustakaan rumah sakit dan politeknik kesehatan. Pada masa mendatang, dia menginginkan adanya kerja sama pengembangan digital perpustakaan di bidang kesehatan.

Baca juga: Legislator kurang setuju penghematan anggaran perpustakaan

Perpusnas menjalin nota kesepahaman di bidang perpustakaan dengan Kemenkes. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Kepala Perpusnas dengan Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi.

Kepala Perpusnas juga menyerahkan sertifikat akreditasi untuk Perpustakaan Kemenkes yang meraih akreditasi A. Hal itu menandakan Kemenkes merupakan salah satu kementerian dengan pengelolaan perpustakaan terbaik di Indonesia.

Sekjen Kemenkes Oscar Primadi menyatakan sertifikat akreditasi perpustakaan Kemenkes merupakan pengakuan dari Perpusnas atas kinerja instansinya. Pihaknya berusaha memanfaatkan teknologi informasi digital untuk pelayanan perpustakaan. Kemenkes sendiri sudah melanggan jurnal elektronik ilmiah internasional. Saat ini, Kemenkes telah memiliki katalog induk nasional kesehatan yang dirangkum dalam laman kink.onesearch.id.

“Saya yakin berkat teknologi, berkat jejaring kita bangun ini, tentunya kita mempunyai kekayaan yang tidak kecil. Tinggal mampukah kita, mau nggak kita memanfaatkan itu semua. Karena ini kembali lagi kepada tema kali ini bahwa penguatan literasi amat sangat penting, artinya dalam rangka kita melihat dan membangun kesehatan masyarakat, apalagi di era pandemi seperti ini,” kata Oscar.

Ruang lingkup nota kesepahaman antara Perpusnas dengan Kemenkes meliputi pengembangan sumber daya manusia bidang perpustakaan dan kepustakawanan, pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi, serta pengembangan sumber daya perpustakaan.***3***

Baca juga: 1.209 pegawai Perpusnas ikuti program vaksinasi COVID-19
Baca juga: Pengembangan perpustakaan masih terjerat masalah klasik
Baca juga: Bappenas: Guru harus aktif tingkatkan budaya literasi di kelas maya


Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021