Selain itu juga ada jagung dan pepaya diperkirakan tidak dapat tumbuh dengan baik akibat terendam air selama beberapa hari.
Jayapura (ANTARA) - Sekitar 4.500 hektar lahan pertanian di Keerom, Papua rusak akibat banjir yang melanda berbagai wilayah di kawasan itu.
 
Banjir yang terjadi di Keerom awalnya  Rabu (3/2) hanya merendam beberapa lokasi, namun Selasa (9/2) air kembali menggenangi kawasan pemukiman dan pertanian warga dan meluas ke beberapa lokasi seperti Arso Kota, Arso I, Arso VII, Arso XI, Arso VII, Arso X, Arso II, Arso VII, Arso XIV, dan Arso Swakarsa.
 
Penjabat Sekda Keerom Irwan kepada ANTARA, Sabtu mengaku luasan lahan pertanian yang terendam diperkirakan bertambah karena curah hujan masih tinggi.
 
Akibatnya berbagai jenis tanaman yang ditanam petani rusak bahkan mati akibat terendam air, kata Irwan seraya mengaku tanaman yang ditanam petani itu beraneka ragam mulai dari cabe hingga bawang merah dan sayuran.
Selain itu juga ada jagung dan pepaya namun diperkirakan tidak dapat tumbuh dengan baik akibat terendam air selama beberapa hari.
 
Saat ini jalan trans Papua yang menuju Keerom sudah dapat dilewati setelah airnya surut, aku Irwan yang juga menjabat sebagai Kadin Perhubungan Keerom.
 
Ketika ditanya tentang jumlah warga yang terdampak banjir, Irwan mengaku saat ini masih didata oleh Babinsa dan Babinkamtibmas agar falid mengingat ada warga yang rumahnya tidak terendam air namun dilaporkan turut mengalami musibah.
 
Data sementara warga yang rumahnya terendam banjir sebanyak 1.153 kepala keluarga dan jumlah tersebut dipastikan bertambah.
 
"Mudah-mudahan pendataan yang dilakukan babinkamtibmas dan babinsa segera selesai sehingga diketahui berapa banyak warga yang terdampak serta luasan lahan pertanian yang terendam air, " kata Irwan.
Baca juga: Tim SAR bantu evakuasi warga korban banjir di Keerom
Baca juga: Bupati Keerom: Banjir terjadi karena tiga sungai meluap

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021