Sesar ini memiliki magnitudo tertarget 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun
Jakarta (ANTARA) - Sesar Ciremai yang diduga kuat mengakibatkan gempa tektonik bermagnitudo 3,1 pada kedalaman enam kilometer di wilayah Kuningan pada Selasa (17/11) pukul 23.21.36 WIB merupakan salah satu sesar aktif.

"Sesar Ciremai merupakan sesar aktif. Sesar ini memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, pada 29 September 2019 di wilayah tersebut juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 yang mengguncang wilayah Kuningan, Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis dan Bojong. Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 8 Februari 2018 dengan kekuatan 3,1 dan 25 Juni 2019 dengan kekuatan 2,6.

Baca juga: Pulau Sumatera berpotensi hadapi ancaman gempa dari banyak sumber

Daryono mengatakan, berdasarkan catatan sejarah, wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik pada 1947, 1955 dan 1973.

Terkait gempa pada Selasa (17/11) malam, diduga kuat akibat aktivitas Sesar Ciremai. Analisis BMKG menunjukkan episenter terletak pada koordinat 6,9 LS dan 108,47 BT tepatnya di darat pada jarak 8 km arah barat laut Kabupaten Kuningan.

Baca juga: Gempa di Tuapejat Sumatera Barat terjadi akibat aktivitas penyesaran

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga kuat akibat aktivitas Sesar Ciremai yang ada di sekitar Kuningan, Jawa Barat.

Jika diperhatikan lokasi episenter gempa ini tampak lokasinya tepat berada di sebelah timur lereng Gunung Ciremai.

Baca juga: Gempa dengan magnitudo 6,3 terjadi di Sumatera Barat

Baca juga: Gunung Merapi mengalami 91 kali gempa guguran


Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa gempa ini dirasakan di wilayah Kuningan, Cigugur, Cibulan dan sekitarnya dengan Skala Intensitas II MMI dimana guncangan dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.

Hingga Rabu pagi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan, untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang.

Baca juga: Aktivitas Sesar Baribis disebut BMKG penyebab gempa Kuningan

Baca juga: Ganjar minta semua pihak siaga terkait arah erupsi Gunung Merapi



 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020