Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur membangun lintasan sepeda jenis "pump track" pertama di wilayah Jabodetabek yang memanfaatkan lahan fasos/fasum kota.

"Awalnya lahan ini merupakan parkir liar yang identik dengan pungutan liar. Kita mau ubah konsep itu. Kita gunakan untuk sarana edukasi masyarakat, khususnya pesepeda," kata Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman di Jakarta, Kamis.

Lintasan sepeda itu berada di kolong Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), tepatnya di RW 03 Cipinang Melayu Jalan Sisi Selatan Saluran Kalimalang.

Lahan seluas 200 meter persegi (m2) milik PT PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku pengelola Tol Becakayu. Lahan itu dimanfaatkan menjadi lintasan sepeda yang terdiri atas serangkaian "roller" atau gundukan tanah.

Lintasan tersebut disebut sebagai "pump track" karena pesepeda harus bertumpu pada kekuatan lengan dan bahu untuk memompa sepeda melintasi gundukan tanah.

Agus mengatakan fasilitas tersebut dibangun tanpa menggunakan dana pemerintah. Gundukan tanah dan alat berat dikerjakan oleh Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC)/PT Wika.

Baca juga: Tiga pelajar terancam 9 tahun penjara karena menjambret ponsel

Sedangkan konsultan sekaligus pelaksana proyek dipegang oleh Ketua Umum Rombongan Anak Mangkok (ROAM) UI Adrian Bachrumsyah.

"Saya bisa sebut pump track di Cipinang Melayu ini yang pertama di Jabodetabek dengan konsep pemanfaatan ruang publik seperti fasos/fasum," katanya.

"Pump track" yang berada di bantaran Kalimalang itu dibagi atas empat area lintasan bermain sepeda.

Area pertama, jenis "table top speed and jump" sebagai arena loncatan sepeda hingga 5 meter ke depan menggunakan gundukan tanah merah berdimensi sekitar 1,5x4 meter.

"Konsep di line dua hingga empat kita adopsi dari Jakarta International BMX Track Pulomas yang berstandar internasional," katanya.

Arena kedua, diberi nama "free style" sebagai zona lompat di lintasan ekstrem yang biasa digunakan pesepeda jenis MTB dan BMX. Lompatannya bisa 3-4 meter dengan lima gundukan berukuran 2x2 meter.

Baca juga: Polrestro Jaksel bentuk Tim Satgas Anti Begal

Arena ketiga, jenis "pump track" atau "Butterfly Park" yang didesain berbentuk seperti kupu-kupu guna memperkuat kuda-kuda dan refleks pesepeda dan bisa dimanfaatkan sebagai ajang lomba.

Arena keempat, bernama "Baby Pump Track"
sebagai ruang terbuka hijau untuk pesepeda dari kalangan keluarga.

"Saat ini proses pembuatannya baru 10 persen. Kita masih fokus di pembuatan 'table top speed and jump'," katanya.

Pihaknya masih membutuh tanah merah 40 dump truk, 100 ban truk untuk pengaman lintasan serta pagar pembatas dengan Kalimalang setinggi 2 meter.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020