Jakarta (ANTARA) - Huawei mengumumkan akan mengungkap seri Mate 40 pada 22 Oktober, yang diperkirakan akan menjadi ponsel terakhir yang dibekali chipset Kirin.

"Kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya akan datang. Jangan lewatkan pengumumannya di 22.10.20 #LeapFurtherAhead #HUAWEIMATE40," cuit @HuaweiMobile.

CEO Consumer Business Huawei, Richard Yu, dikutip dari The Verge, Selasa, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa "tahun ini kemungkinan merupakan generasi terakhir chip kelas atas Huawei Kirin."

Baca juga: Huawei hingga Samsung, daftar smartwatch mulai harga Rp1 jutaan

Baca juga: Huawei hadirkan Watch Fit, harga Rp1 jutaan


AS menuduh Huawei membangun "pintu belakang" pada infrastruktur jaringan, seolah-olah untuk membantu upaya mata-mata pemerintah China. Huawei membantah tuduhan tersebut.

Namun, pemerintah Trump menempatkan Huawei dan 114 afiliasinya dalam Daftar Entitas pada Mei 2019, yang berarti perusahaan AS tidak dapat menjual teknologi ke perusahaan tersebut tanpa persetujuan dari pemerintah AS.

Hal itu juga berarti Google dilarang melakukan bisnis dengan Huawei, yang akhirnya mencegah Huawei mendapatkan lisensi Android, dan menjauhkan aplikasi Google dari perangkat Huawei.

Pada bulan Mei, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan aturan ekspor yang diubah untuk memblokir pengiriman perangkat semikonduktor ke Huawei.

Aturan ekspor tersebut melarang produsen semikonduktor asing yang menggunakan perangkat lunak dan teknologi AS dalam operasi mereka untuk mengirimkan produk mereka ke Huawei kecuali mereka telah memperoleh lisensi dari AS.

Produsen semikonduktor Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), dilaporkan menghentikan pesanan untuk unit HiSilicon Huawei pada bulan Mei menyusul aturan AS yang baru.

Huawei dikabarkan akan memperkenalkan seri Mate 40 dan Mate 40 Pro.

Mate 40 Pro diharapkan memiliki layar 6,7 inci, sementara Mate 40 akan hadir dengan ukuran layar 6,5 inci. Perangkat tersebut akan dibanderol dengan harga sekitar 1.400 dolar AS (atau sekitar Rp20,7 juta) hingga 1.500 dolar AS (atau sekitar Rp22 juta).

Baca juga: Survei: 120.000 warganet China dambakan iPhone, 117.000 pilih Huawei

Baca juga: Huawei Italia siap "dibedah" buktikan keamanan

Baca juga: Kemendikbud apresiasi dukungan Huawei kembangkan talenta digital

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020