Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh melalui Dinas Syariat Islam menyerukan Badan Kemakmuran Masjid (BKM) agar berikhtiar, dan bermunajat kepada Allah SWT dalam menanggulangi virus corona jenis baru (COVID-19) di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah".

"Salah satu caranya, kita meminta khatib Jumat untuk menyampaikan bahaya dari virus corona baru kepada jamaah masjid," ujar Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Badan, Tgk Alizar Usman di Banda Aceh, Selasa.

Pihaknya juga menindaklanjuti surat edaran Wali Kota Banda Aceh Nomor 51/01153 tentang materi khutbah Jumat dengan tema ikhtiar menanggulangi COVID-19 kepada masjid-masjid di wilayah setempat menyusul terus merebaknya virus berbahaya ini.

Pandemi COVID-19, kini semakin meluas, khususnya di ibu kota Provinsi Aceh, dan bahkan jauh dari kata hilang.

Baca juga: Tujuh wafat, IDI Aceh sebut 400 tenaga kesehatan positif COVID-19

Baca juga: Dokter spesialis senior meninggal dunia positif COVID-19 di Aceh


Demi meminimalisir wabah berbahaya yang bisa menyebabkan kematian tersebut, Pemko Banda Aceh terus melakukan segala upaya untuk memutus mata rantai penyebarannya.

"Kami menyarankan agar materi yang disampaikan ke jamaah masjid tentang penanggulangan wabah COVID-19 ini, hendaknya menjadi motivasi bagi kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu caranya dengan meningkatkan amal saleh agar kita tidak merugi," tuturnya.

Selain meningkatkan ikhtiar dan bermunajat dalam menangani COVID-19, sebut dia, pemko setempat telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Banda Aceh No.51/2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.

"Ini sebagai upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Banda Aceh. Kami berharap, kita semua dapat berperan aktif dalam menanggulangi pandemi ini dengan berikhtiar serta terus menerus berdoa agar Allah melindungi kita dari segala bala," tutur Alizar.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Aceh kemarin menyebut, terjadi penambahan 12 orang warga yang meninggal dunia dalam kondisi positif terinfeksi virus yang menyerang paru-paru tersebut.

"Hari ini pasien COVID-19 yang meninggal dunia bertambah 12 orang, sehingga totalnya sudah mencapai 167 orang sejak Maret lalu," kata Juru Bicara COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani.

Data Dinas Kesehatan Aceh pada Senin (28/9), bahwa pasien COVID-19 yang meninggal dunia per hari ini paling banyak berasal dari Kota Banda Aceh dengan jumlah lima orang.

Kemudian, masing-masing satu orang warga asal Nagan Raya, Aceh Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Pidie, Aceh Besar, dan warga luar daerah Aceh.

Seiring penambahan kasus baru per hari ini sebanyak 79 orang, maka akumulasi kasus COVID-19 di Aceh berjumlah 4.323 orang. Di antaranya 1.753 orang masih dalam penanganan medis, 2.403 orang dinyatakan sembuh, dan 167 orang meninggal dunia.*

Baca juga: Bupati Aceh Barat sembuh dari COVID-19

Baca juga: Pasien positif COVID-19 dua kali kabur dari RSUD Nagan Raya Aceh

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020