Jakarta (ANTARA) - Liga Premier Inggris (EPL) mendesak  pemerintah Inggris agar tetap berkomitmen terhadap rencananya terkait jadwal para suporter diizinkan datang ke stadion secara bertahap mulai 1 Oktober.

Pemerintah pekan lalu membatasi 1.000 penonton di tiap laga pembukaan liga Inggris musim ini setelah lonjakan kasus COVID-19, dan mengatakan akan meninjau tanggal para suporter bisa datang ke stadion.

EPL dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa klub tetap berkomitmen untuk memastikan stadion akan menjadi lingkungan yang aman bagi para suporter.

"Klub-klub akan mengadopsi berbagai standar umum, yang akan membantu memberikan lingkungan yang aman bagi para penggemar di seluruh Liga," tulis EPL yang dikutip Reuters, Jumat WIB.

Liga Premier Inggris telah bermain tanpa penonton sejak kompetisi dilanjutkan musim lalu pada Juni akibat pandemi virus corona.

EPL telah menulis surat kepada pemerintah yang mengatakan bahwa klub-klub menelan kerugian hingga 700 juta poundsterling (sekitar Rp13 triliun) bila pertandingan terus diadakan secara tertutup.

"Klub menegaskan kembali bahwa hilangnya pendapatan di hari pertandingan memiliki dampak yang signifikan di seluruh Liga serta pada piramida sepak bola dan ekonomi lokal serta nasional."

"Dengan mempertimbangkan standar keamanan tinggi yang akan ditetapkan oleh Liga Premier bekerja sama dengan otoritas publik yang relevan, Liga dan klub mendesak Pemerintah untuk tetap berkomitmen pada 1 Oktober terkait jadwal kembalinya penggemar ke tempat olahraga secara terkendali."

Baca juga: Wolverhampton didepak tim strata kedua Stoke dari Piala Liga
Baca juga: Manajer Middlesbrough positif terjangkit COVID-19
Baca juga: Bos Sheffield heran penonton dibolehkan lagi masuk stadion


 

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020