New York (ANTARA) - Dolar AS jatuh terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), ketika adanya harapan yang menjanjikan dari produsen vaksin COVID-19 sehingga membuat ekuitas rebound dan mata uang komoditas menguat, namun mendorong dolar ke level terendah satu bulan.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap eanam mata uang utama saingannya jatuh di bawah 96 untuk pertama kalinya sejak Juni, turun ke level terendah satu bulan di 95,770. Indeks memangkas beberapa kerugiannya dalam perdagangan sore, terakhir turun 0,09 persen menjadi 96,070.

Perusahaan bioteknologi AS Moderna telah menghasilkan vaksin COVID-19 eksperimental yang memicu respons kekebalan pada semua 45 sukarelawan, yang memicu sentimen pengambilan risiko (risk-on) di pasar.

Tetapi masih ada beberapa alasan untuk berhati-hati, dengan memburuknya ketegangan dan kekhawatiran AS-China tentang dampak ekonomi dari gelombang kedua virus corona di Amerika Serikat.

Florida, yang telah menjadi pusat penyebaran baru, melaporkan 133 kematian baru COVID-19 pada Selasa (14/7/2020), dan meningkatkan jumlah kematian menjadi lebih dari 4.500.

Di antara mata uang terkait komoditas berisiko, dolar Kanada menguat 0,73 persen, dolar Australia naik 0,43 persen dan dolar Selandia Baru naik 0,46 persen.

“Pelemahan dolar AS sekali lagi dikaitkan dengan latar belakang risiko, yang membuat saham dan imbal hasil naik, mendorong pelepasan posisi safe-haven dolar AS. Lonjakan pengambilan risiko datang menyusul berita bahwa vaksin COVID eksperimental Moderna terlihat menjanjikan," tulis para analis di Action Economics.

Euro menguat ke level tertinggi empat bulan di 1,145 dolar, mendekati tingkat puncak euro-dolar di 1,150 dolar pada awal Maret. Euro terakhir naik 0,11 persen pada 1,141 dolar.

Mata uang tunggal didorong oleh kombinasi pelemahan dolar dan harapan bahwa para pemimpin Uni Eropa akan mencapai kesepakatan tentang dana pemulihan virus corona yang diusulkan pada KTT Uni Eropa pada Jumat (17/7/2020) dan Sabtu (18/7/2020).

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Selasa (14/7/2020) bahwa Jerman akan mendorong kompromi. Prancis percaya adalah mungkin untuk mencapai kesepakatan mengenai rencana dan anggaran pemulihan, kantor kepresidenan Prancis mengatakan pada Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Dolar AS jatuh di tengah sejumlah data ekonomi
Baca juga: Dolar melemah, investor tunggu laporan laba dan data konsumen AS
Baca juga: Dolar AS bangkit dari terendah empat minggu, sentimen risiko berkurang

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020