Mata uang AS, umumnya dipandang sebagai safe haven
New York (ANTARA) - Dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), melanjutkan penurunan sebelumnya, ketika para pelaku pasar mencerna sejumlah data ekonomi.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tergelincir 0,21 persen menjadi 96,2635.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1393 dolar AS dari 1,1352 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2555 dolar AS dari 1,2570 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia juga menguat menjadi 0,6968 dolar AS dari 0,6963 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,20 yen Jepang, lebih rendah dari 107,28 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9391 franc Swiss dari 0,9416 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3621 dolar Kanada dari 1,3587 dolar Kanada.

Di sisi ekonomi, Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Urban di Amerika Serikat meningkat 0,6 persen pada Juni berdasarkan penyesuaian secara musiman setelah jatuh 0,1 persen pada Mei, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (14/7/2020).

Sementara itu, angka IHK inti, yang mengecualikan makanan dan energi, naik 0,2 persen pada Juni, kenaikan bulanan pertama sejak Februari.

Mata uang AS, umumnya dipandang sebagai safe haven, juga di bawah tekanan di tengah momentum kuat di pasar ekuitas dengan Dow naik sekitar 400 poin pada sesi sore Selasa (14/7/2020).

Baca juga: Dolar melemah, investor tunggu laporan laba dan data konsumen AS
Baca juga: Dolar tergelincir ketika berita vaksin imbangi peningkatan kasus virus

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020