Banda Aceh (ANTARA) - Gempa bumi tektonik magnitudo 5,5 mengguncang wilayah pantai barat Kota Banda Aceh, namun peristiwa itu tidak berpotensi tsunami.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar Dhati Cipto Kuncoro, Senin, mengatakan kejadian itu terjadi pada Senin ini, pukul 07.58 WIB, di wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,4," kata Djati saat dihubungi dari Banda Aceh.

Dia menjelaskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,12 lintang utara dan 94,32 bujur timur, atau tepatnya berada pada lokasi laut dengan jarak 120 kilometer arah Barat Daya Kota Banda Aceh, Aceh pada kedalaman 34 kilometer.

Baca juga: BMKG: Waspadai sesar aktif Segmen Aceh

Baca juga: BMKG catat 20 gempa bumi susulan di Sabang


Menurut Djati, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," katanya.

Dia menyebutkan guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Banda Aceh III MMI, Sabang dan Sigli II MMI. Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," katanya.

Djati mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, kemudian menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.*

Baca juga: Kemarin, gempa guncang Aceh hingga shalat Jumat saat pandemi COVID-19

Baca juga: 17 bangunan di Sabang rusak akibat gempa bumi

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020