Palu (ANTARA) - Pemprov Sulawesi Tengah mengirim alat beras ke sejumlah lokasi banjir yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Sigi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Senin, membenarkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) telah mengirim sejumlah unit alat berat ke beberapa titik bencana banjir dan longsor di Sigi.

Langkah itu, kata dia, sebagai upaya pemerintah untuk melakukan normalisasi alur sungai mencegah banjir saat musim hujan.

Ia mengatakan Kabupaten Sigi merupakan daerah yang paling rawan banjir.

Dalam tiga tahun terakhir ini, beberapa wilayah di daerah berbatasan dengan Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng, tersebut diterjang banjir bandang.

Baca juga: BPBD Sulteng harap pemkab lebih tanggap hadapi cuaca ekstrem

Baca juga: ACT: Penyintas banjir Sigi Biromaru butuh pakaian dan selimut


Selain menelan korban jiwa, juga kerusakan terjadi di berbagai infrastruktur, jalan, jembatan, sarana pendidikan,rumah ibadah, lahan pertanian dan perkebunan dan rumah-rumah warga.

Dalam sepekan terakhir ini saja, kata Bartholomeus, beberapa desa di sejumlah kecamatan di Sigi sudah beberapa kali dilanda banjir.

Selain karena cuaca ekstrem, juga kebanyakan sungai yang ada sudah dangkal dan sungai tidak mampu menampung debit air yang besar sehingga meluap ke permukiman dan lahan-lahan pertanian dan perkebunan masyarakat.

Guna mengantisipasi terjadinya kembali banjir yang sama di wilayah rawan banjir dan tanah longsor, makanya, Pemprov Sulteng melalui Dinas PU meminjamkan beberapa unit alat berat untuk diperbantukan dalam pekerjaan penataan kembali alur sungai.

Ada beberapa alat berat sudah dikirim ke sejumlah kecamatan yakni Kulawi, Kecamatan Dolo Selatan, Kecamatan Gumbasa dan Tanambulava.

Wilayah-wilayah itu, kata Bartholomeus menjadi langganan banjir. Setiap musim hujan, terjadi bencana alam banjir dan longsor karena memang banyak sungai dan kondisi tanahnya labil.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Sigi, Asrul membenarkan adanya bantuan alat berat dari provinsi untuk membantu Pemkab Sigi dalam upaya menangani beberapa sungai yang telah terjadi pendangkalan.

Sekarang ini, kata dia, penataan alur sungai di beberapa titik banjir di Kabupaten Sigi sedang dikerjakan pihak-pihak terkait guna mengantisipasi musim hujan.

Selain itu, pemerintah provinsi dan kabupaten juga telah menyalurkan berbagai bantuan, termasuk beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat ke seluruh wilayah terdampak bencana alam banjir di Kabupaten Sigi.

Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata juga setiap kali bertemu dengan masyarakat selalu mengingatkan pentingnya untuk menjaga hutan dan alam yang ada.

Sebab jika hutan berfungsi dengan baik, dalam arti terjaga kelestariannya, maka tidak akan terjadi banjir seperti yang sudah terjadi selama ini.

Masyarakat bersama-sama dengan pemerintah daerah perlu melakukan berbagai upaya agar hutan di sepanjang daerah aliran sungai (das) tetap terjaga dengan baik.

Karena itu, masyarakat tidak boleh lagi membuka lahan kebun baru. Tetapi sebaliknya menanam pohon di lokasi-lokasi yang terlihat kritis agar bencana alam banjir dan tanah longsor tidak lagi mengancam keselamatan jiwa kita semua.*

Baca juga: BPBD: Pelayanan RSUD Sigi kembali normal pascabanjir

Baca juga: Cegah banjir susulan di RSUD Sigi, BWS III Sulawesi lakukan penanganan

Pewarta: Anas Masa
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020