Manado (ANTARA) - Sulut mencatat angka tertinggi positif COVID-19 pada Rabu ini, yakni sebanyak 89 kasus, sebut Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr Steaven Dandel MPH, di Manado.

"Sulut mencatat pertambahan kasus terbanyak dalam sehari yakni 89 kasus baru," kata dr Steaven.

Penyebabnya, kata dia, sepanjang tujuh hari terakhir telah keluar hasil usapan (swab) dari laboratorium PCR di luar Provinsi Sulut.

Kebijakan pengiriman sampel usap ke laboratorium PCR di luar Sulut untuk mengatasi celah antara masifnya jumlah sampel yang dikumpulkan oleh jejaring surveilans yang angkanya rata rata 400-600 sampel per hari, sementara kemampuan dua laboratorium PCR di Sulut masih terbatas memeriksa antara 200-300 sampel per hari.

Baca juga: Tangani pandemi COVID-19, Sulut maksimalkan 6.507 tenaga medis

Baca juga: Warga Sulut terjangkit COVID-19 terus bertambah


"Dalam waktu dekat kapasitas pemeriksaan sampel usap akan ditingkatkan menjadi 1.000 sampel per hari," ujarnya.

Sejak pertengahan bulan Juni sampai tanggal 7 Juli 2020 sebanyak 3.755 sampel telah dikirim ke laboratorium di luar daerah, yakni laboratorium BTKL-PP Makasar, laboratorium BBLK Jakarta, laboratorium LBM Eijkman Jakarta dan laboratorium Bapelitbangkes Kemenkes RI di Jakarta.

Jumlah sampel usap yang keluar adalah sebanyak 2.322 sampel dengan perincian, sebanyak 1.923 hasilnya negatif dan sebanyak 393 hasilnya positif.

"Terdapat dua sampel yang inkonclusive dan empat sampel invalid," katanya.

Selanjutnya, masih ada sejumlah 1.433 sampel yang masih ditunggu hasilnya.

Steaven menjelaskan pada hari ini sebanyak 90 nama dari 393 hasil positif diumumkan setelah terlebih dahulu diverifikasi di laboratorium pemeriksa, tapi satu kasus ternyata sudah teregistrasi ganda.

"Jadi pertambahan kasus baru di Sulut hari ini adalah 89 orang," katanya.

Pertambahan kasus baru tertinggi sebelumnya terjadi pada 6 Juni 2020 lalu yakni sebanyak 79 kasus.*

Baca juga: 33 pasien terjangkit COVID-19 Sulut sembuh

Baca juga: Karantina Pertanian Manado fumigasi bunga pala ekspor ke India

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020