Bahasa Arab sangat penting agar kelak anak- anak kita bisa memahami sumber ajaran Islam yaitu Al Quran dan hadits, serta kitab- kitab lainnya
Provinsi Riau (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Dr H Mahyudin MA melepas kepulangan empat guru "mab’us" atau guru bahasa Arab dari Mesir yang selama tiga tahun terakhir mengajar pada sejumlah lembaga pendidikan madrasah aliyah di Riau kembali ke negaranya.

Pelepasan empat guru bahasa Arab itu dilakukan Kepala Kanwil Kemenag Riau didampingi Kabid Pendidikan Madrasah Drs H Asmuni M, di Aula Kakanwil Kemenag Riau, di Pekanbaru, Senin, disaksikan Kepala MAN 1 Pekanbaru, Kepala MAN 2 Pekanbaru, Kepala MAN 1 Kuansing, dan Madrasah Aliyah (MA) Darussalam Kabun Rokan Hulu.

Selain itu juga turut melepas guru pendamping dan empat guru dari Mesir yang telah mengabdikan dirinya selama tiga tahun di empat madrasah di Riau, yakni Atef Abdel Motlab Abdelrahim Abouzeid (MAN 1 Pekanbaru), Ahmed Ahmed Sadek Youssef (MAN 2 Pekanbaru), Nageh Fathy Kout Kassem (MAN 1 Kuansing) dan Alsayed Ibrahim Ali Hatimi (MA Darussalam Kabun Rokan Hulu).

"Terima kasih kepada syekh-syekh kita yang selama tiga tahun sudah memberikan pembekalan kepada siswa siswi sehingga tumbuh sikap positif terhadap bahasa Arab, baik secara lisan maupun tulisan. Karena bagaimanapun bahasa Arab sangat penting agar kelak anak- anak kita bisa memahami sumber ajaran Islam yaitu Al Quran dan hadits, serta kitab- kitab lainnya,” katanya.

Pada kesempatan itu Mahyudin, berharap Kemenag RI dapat melanjutkan program kerja sama ini dengan mendatangkan guru-guru bahasa Arab dari Mesir, karena program tersebut memberikan dampak yang sangat baik bagi madrasah, khususnya di Riau.

Sedangkan Kabid Pendidikan Madrasah Kemenag Riau Asmuni M​​ menambahkan, "mab’us" merupakan program nasional yang dilaksanakan oleh Kemenag RI yang ditempatkan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk empat orang di Provinsi Riau.

"Guru bahasa Arab dari Mesir telah mengabdi selama tiga tahun di Riau dalam mengembangkan pendidikan agama dan melakukan pendekatan syariat Islam dengan melibatkan seluruh unsur dan komponen untuk berbagi ilmu, dan kita berharap Kemenag dapat memperpanjang program ini untuk tahun mendatang," kata Asmuni M.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan oleh guru "mab’us" karena selama di Riau telah mendapat pendampingan dengan baik.

Untuk itu, mereka berharap pelepasan yang dilakukan di Kanwil Kemenag Riau bukanlah pertemuan terakhir, tetapi menjadi awal terjalinnya "ukhuwah islamiyah" hingga ke surga. 

Baca juga: Raih juara Indonesia Mengaji, qari Riau wakili RI di MTQ internasional

Baca juga: Beasiswa belajar ke Amerika Serikat diraih pelajar madrasah Pekanbaru

Baca juga: 14 siswa MAN 1 Pekanbaru peroleh pendidikan ke Timur Tengah

Pewarta: Frislidia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020