Bandung (ANTARA) - Pengacara Ferdian Paleka, Rohman Hidayat menyampaikan klarifikasi atas ucapan kliennya itu yang mengaku masih betah dipenjara setelah ia dibebaskan oleh kepolisian.

Menurutnya ucapan Ferdian Paleka hanya candaan semata setelah sekian lama tak berjumpa dengan kawan-kawannya yang lain. Sehingga ia meminta masyarakat agar tidak menganggap serius ucapan pemuda asal Kabupaten Bandung berusia 21 tahun itu.

"Ya itu jangan terlalu serius gitu lah, hal-hal yang diomongin (jangan) dibuat semuanya seolah-olah serius. Anak umur 21 tahun lagi bersama teman-temannya kan, kita juga pernah muda semuanya," kata Rohman di Bandung, Jumat.

Menurutnya candaan itu juga sudah terjadi saat Ferdian Paleka baru saja dibebaskan. Saat itu Rohman menanyakan kepada kliennya, apakah jeruji besi membuat dirinya betah.

Baca juga: Ferdian Paleka janji buat konten YouTube lebih positif setelah bebas
Baca juga: Polrestabes Bandung bebaskan Ferdian Paleka
Baca juga: Kuasa hukum minta Ferdian Paleka jadi tahanan kotaBaca juga: Ferdian Paleka ditangkap, karangan bunga hiasi Polrestabes Bandung


Lalu, kata Rohman, Ferdian mengaku sudah tidak betah di dalam penjara. Namun Ferdian mengatakan rekannya yang berinisial MA, masih betah di penjara dalam konteks candaan.

"Di ruangan kanit pun saya tanya, betah gak?, dia bilangnya si Aidil yang betah, dia ingin jadi RT. Kan candaan seperti itu wajar lah, tidak perlu dibesar-besarkan," katanya.

Menurutnya Ferdian tidak menyadari bahwa rekannya merekam ucapannya saat mengucapkan candaan tersebut. Sehingga, menurutnya konteks ucapan tersebut hanyalah candaan pribadi.

"Saya juga sudah tegur dalam artian mengingatkan, karena bagaimanapun kebebasannya itu sangat jadi sorotan. Bagi masyarakat itu, banyak yang tidak percaya," kata dia.

Saat ini beredar di media sosial rekaman video Ferdian Paleka yang mengaku masih betah di penjara. Video tersebut terjadi saat Ferdian bertemu dengan teman perempuannya di jalan.

"Di dalam (penjara) saya sangat betah, lebih betah di dalam," kata Ferdian.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020