Tentunya, penyelenggaraan haji akan disesuaikan dengan kondisi-kondisi protokol kesehatan penanganan COVID-19
Surabaya (ANTARA) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Jatim Bali dan Nusa Tenggara, optimistis penyelenggaraan haji terlaksana tahun ini setelah Pemerintah Arab Saudi membuka jam malam di sebagian kota di Mekkah usai penutupan akibat pandemi COVID-19.

"Sikap optimistis kami tunjukkan sebagai sebuah organisasi yang menaungi penyelenggara ibadah haji khusus. Tentu, ini sejalan dengan harapan para tamu Allah yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini," kata Ketua DPD Amphuri Jatim, Bali dan Nusra, M Sufyan Arif dikonfirmasi, Jumat.

Ia mengatakan kabar Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang membuka wilayah perkotaan menjadi harapan bagi semua umat Islam, khususnya calon haji (calhaj) yang akan berangkat.

M Sufyan mengaku siap apabila setiap penyelenggara haji Tanah Air diminta mengikuti protokol kesehatan COVID-19 untuk menjaga para jamaah yang berangkat.

"Tentunya, penyelenggaraan haji akan disesuaikan dengan kondisi-kondisi protokol kesehatan penanganan COVID-19," kata M Sufyan dalam keterangan persnya.

Baca juga: Bamsoet: Wujudkan zero COVID-19 agar ibadah haji 2020 terlaksana

Sufyan mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah Kerajaan Saudi selama ini dan sangat baik, sehingga perlahan mampu meminimalisasi penyebaran COVID-19.

Upaya maksimal itu, kata dia, membuat jam malam yang sebelumnya diberlakukan, kini mulai dibuka, yakni di dua kota suci Mekkah dan Madinah, meski semua aktivitas masih tetap dalam pengawasan pihak berwenang dalam rangka pencegahan COVID-19.

Sufyan juga telah berkoordinasi dengan Ketua Umum Amphuri Joko Asmoro saat berada di Arab Saudi bahwa mulai hari ini Pemerintah Saudi telah mengizinkan kembali beroperasinya toko, mall, dan kafe di sebagian kota.

Baca juga: Pusat perbelanjaan, pasar mulai dipenuhi warga Arab Saudi

Sebelumnya Sufyan mengaku sejak dua minggu lalu Amphuri telah memberikan masukan kepada World Hajj and Umrah Convention (WHUC) dalam rangka survei yang selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi.

"Setidaknya ada 25 negara pengirim jamaah haji yang disurvei WHUC, salah satunya adalah Indonesia, sebagai pengirim jamaah haji terbesar di dunia. Selama ini Amphuri dan WHUC juga telah menjalin kerja sama sejak 7 tahun lalu, dan kami selalu aktif ikut dalam kegiatan-kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh WHUC," katanya.

Baca juga: Asosiasi haji khusus adakan bimbingan manasik dalam jaringan

 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020